Yayasan KATAHATI & RSCM-FKUI Gelar Seminar Transplantasi Hati

Yayasan KATAHATI & RSCM-FKUI Gelar Seminar Transplantasi Hati

Sponsored - detikHealth
Selasa, 01 Agu 2023 14:21 WIB
Yayasan KATAHATI & RSCM-FKUI Gelar Seminar Transplantasi Hati
Foto bersama Yayasan KATAHATI beserta dokter dan tim transplantasi hati RSCM FKUI (Foto: dok. RSCM-FKUI)
Jakarta -

Dari tahun 2010, RSCM-FKUI telah berhasil melakukan transplantasi hati kepada 82 pasien. Keberhasilan operasi transplantasi tersebut dapat dilihat dari angka one year patient survival rate yang hingga saat ini capaiannya sebesar 83,8%. Angka ini dapat bersaing dengan negara lain di Asia Tenggara.

Sebesar 89% dari pasien yang telah berhasil dioperasi adalah anak-anak dan mendapatkan donor dari donor hidup, yaitu orang tuanya. Saat ini di Indonesia proses donor organ baru dapat dilakukan dari donor orang yang masih hidup. Tetapi ke depannya, RSCM-FKUI akan mengembangkan program donor organ dari deceased donor atau dari mayat mati batang otak.

Pasien pascaoperasi transplantasi hati memiliki komitmen pengobatan seumur hidup. Mereka harus minum obat dan kontrol rutin seumur hidupnya. Pasien dan keluarga harus memahami dengan baik proses perawatan pascatransplantasi hati yang dijalankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor yang dapat menjaga stabilitas pasien pascatransplantasi hati adalah pola infeksi pada perawatan pascaoperasi. Pola infeksi ini dapat berpengaruh kepada fungsi hati dan penolakan organ (rejeksi) hati pasien.

Pada saat perawatan pascaoperasi di PICU/ICU, dokter akan menjaga dan mengontrol infeksi pada tubuh pasien. Begitu pun ketika proses perawatan di ruang rawat biasa, orang tua/caregiver akan mendapatkan edukasi terkait pencegahan infeksi pasien. Selain itu, orang tua/caregiver sebelum pulang juga akan mendapatkan edukasi kembali terkait dengan pencegahan infeksi di rumah dan lingkungan sekitar.

ADVERTISEMENT

Harapannya, orang tua dapat mandiri melakukan perawatan di rumah secara tepat. Sebab meskipun sudah mendapatkan edukasi berkali-kali dari Tim Transplantasi Organ dan Jaringan RSCM-FKUI, tidak menjamin pelaksanaan pencegahan infeksi ini dapat berjalan maksimal sesuai dengan yang disampaikan ketika edukasi. Nyatanya, masih banyak orang tua/caregiver yang belum memahami dengan baik terkait dengan pola infeksi.

Selain itu, faktor yang tidak kalah penting adalah terkait kondisi psikososial pasien dan keluarga. Tim Transplantasi Organ dan Jaringan Terpadu RSCM-FKUI juga berkontribusi memberikan pendampingan psikososial melalui pendampingan pekerja sosial dan dokter psikiatri.

Di sisi lain, kondisi anak yang mudah terkena infeksi sering sekali membuat orang tua mengalami kecemasan. Orang tua juga memiliki tantangan untuk menjelaskan kepada anak kenapa mereka harus minum obat dan kontrol rutin ke rumah sakit seumur hidupnya.

Terkait hal tersebut, melansir dari Instagram @katahatirscm, Yayasan Komunitas Transplantasi Hati Indonesia (KATAHATI) yang diketuai oleh Candra Sudirdjat berkolaborasi dengan Tim Transplantasi Organ dan Jaringan Terpadu RSCM-FKUI menggelar seminar transplantasi hati (SEHATI) yang didukung oleh PT. ASTELLAS Indonesia sebagai produsen obat imunosupresan yang diperlukan oleh pasien pasca transplantasi.

Seminar yang dilaksanakan pada Minggu, 30 Juli 2023 tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua/caregiver terkait pencegahan pola infeksi dan pola pengasuhan (parenting) yang tepat untuk pasien transplantasi hati. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan agar pasien dan orang tua/caregiver transplantasi hati dapat bersosialisasi. Dilansir dari Instagram @cspace.asia, seminar tersebut diselenggarakan di C-Space Tebet di Jl. Tebet Barat Dalam Raya, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan.

Harapannya, melalui seminar ini dapat menambah pengetahuan orang tua pasien pascatransplantasi hati tentang sumber infeksi (di rumah, sekolah, dan tempat umum) pada pasien pascaoperasi transplantasi hati dan cara pencegahannya. Selain itu, juga diharapkan mampu menambah pengetahuan orang tua pasien pascatransplantasi hati mengenai pola parenting yang tepat, dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak pasca operasi transplantasi hati.

Dalam acara tersebut, Dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K) menyampaikan materi mengenai 'Mengenal Infeksi pada Pasien Pasca Transplantasi Hati'.

RSCM-FKUIdr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc sedang menjelaskan materi) (Foto: dok. RSCM-FKUI (Foto: dok. RSCM-FKUI)

Kemudian dr. Kusuma Minayati, SpKJ juga mengisi workshop parenting dengan tema 'Praktik Pola Parenting pada Pasien Pasca Transplantasi Hati'.

RSCM-FKUIdr. Kshetra Rinaldy & dr. M. Karyanti serahkan medali ke anak-anak Transplan & diskusi materi oleh dr. Kusuma Minayati(Foto: dok. RSCM-FKUI)

Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama peserta. Orang tua sangat antusias menanyakan berbagai tantangan proses perawatan pascatransplantasi hati dari infeksi dan pola parentingnya. Para orang tua pun terlihat puas dengan diskusi selama acara. Pada akhir edukasi materi, peserta juga langsung bisa mempraktekannya.

Yayasan Komunitas Transplantasi Hati dan Tim Transplantasi Organ dan Jaringan Terpadu RSCM-FKUI terus berkomitmen memajukan transplantasi hati di Indonesia dengan harapan semakin banyak pasien yang dapat terselamatkan dengan transplantasi hati.

(Content Promotion/RSCM-FKUI)

Berita Terkait