Tak hanya Amerika dan Inggris, sebuah negara Afrika, Sierra Leone juga tengah mengalami pertempuran melawan narkoba zombie bernama Kush. Narkoba tersebut beredar di kalangan pemuda Afrika yang rata-rata hidup dalam kemiskinan.
Obat yang dibuat secara sintetik tersebut muncul sekitar enam tahun yang lalu, meskipun komposisinya masih samar. Ini adalah zat yang digulung dan dihisap seperti rokok atau ganja.
"Diproduksi dan didistribusikan oleh geng kriminal, narkoba ini merupakan penggabungan dari berbagai bahan kimia dan tanaman yang meniru THC alami (cannabinoid) yang ditemukan di ganja," kata Abdul Sheku Kargbo, kepala Badan Penegakan Hukum Narkoba Nasional, dikutip dari Africa News.
"Konsentrasi bahan aktif dapat ditingkatkan secara eksponensial, meningkatkan potensi," katanya.
Staf medis di Ibu Kota Freetown mengatakan bahwa 90 persen pria yang masuk ke bangsal psikiatri pusat adalah karena penggunaan Kush. Polisi Sierra Leone saat ini tengah berjuang untuk memenangkan perang melawan 'wabah' narkoba tersebut.
"Orang-orang muda saat ini sedang sekarat," kata Ibrahim Hassan Koroma, pendiri sebuah LSM bernama Mental Watch Advocacy Network ikut menyuarakan keprihatinan.
"Kami membutuhkan strategi yang cepat dan terfokus untuk melihat bagaimana anak muda mengambil dari asupan obat ini. Tapi saat ini cukup mengkhawatirkan," ujarnya.
Belakangan, pengguna Kush terlihat di mana-mana di wilayah Freetown, dari daerah kumuh hingga daerah kaya. Mereka nampak teler, duduk merosot dengan kepala terkulai dan terkadang tidur sambil berdiri seperti Zombie.
"Obat terbaru bernama kush ini merajalela di masyarakat Sierra Leone," kata Nyamacoro Sarata Silla, seorang pensiunan perawat, kepada DW.
Ketika orang menghisap narkoba ini, dia bisa berubah menjadi sosok yang aneh. Misalnya, mereka bisa berjalan di tengah jalan dan tiba-tiba tertidur sambil berdiri.
Simak Video "Video: Pembekuan Bantuan Trump Hentikan Uji Coba Vaksin HIV di Afrika Selatan"
(suc/naf)