Curhat Wanita Lajang di Taiwan Lakukan Egg Freezing, Ternyata Begini Alasannya

Curhat Wanita Lajang di Taiwan Lakukan Egg Freezing, Ternyata Begini Alasannya

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 03 Agu 2023 09:27 WIB
Jakarta -

Sejumlah negara seperti Jepang dan Korea Selatan kini diterpa masalah penurunan angka kelahiran. Di bawah kedua negara tersebut, terdapat Taiwan yang mencatat angka kesuburan 0,89 per wanita. Padahal, diperlukan angka kesuburan mencapai 1,2 untuk mempertahankan populasi di sebuah negara.

Namun menariknya seiring krisis tersebut, Taiwan juga mencatat kenaikan jumlah wanita yang ingin menjalani prosedur pembekuan sel telur (egg freezing). Dengan harapan, nantinya di kemudian hari mereka bisa memiliki anak.

Menurut studi di Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan, jumlah wanita berusia 35 hingga 39 tahun yang melakukan pembekuan sel telur meningkat hingga 86 persen dalam tiga tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya Vivian Tung (33), seorang wanita asal Taiwan yang kini masih hidup lajang. Sembari ia juga menyadari, banyak wanita di Taiwan kini memilih untuk hidup independen, berfokus pada karier, dan tidak buru-buru mencari suami untuk bisa punya anak.

"Keluarga saya sangat mendukung dan menghormati pilihan saya. Ketika mereka mendengar bahwa saya membeli asuransi untuk diri saya sendiri, mereka juga merasa sangat senang," ungkap Tung dikutip dari Taipei Times, Kamis (3/8/2023).

ADVERTISEMENT

Sebelum operasi, Tung harus mengunjungi rumah sakit setiap dua sampai tiga hari untuk tes darah. Ia menjalani pemeriksaan kadar hormon untuk melihat bagaimana sel telur berkembang, seringkali pada waktu yang tidak teratur seperti jam 9 malam karena jadwal kerjanya. Baginya, usahanya tersebut sepadan dengan hasil yang nanti ia dapatkan.

"Dalam beberapa tahun undang-undang Taiwan dapat diliberalisasi karena tren atau kesadaran masyarakat yang meningkat tentang masalah ini dapat membantu pemerintah melakukan perubahan," pungkas Tung.

Di Taiwan, wanita lajang memang diperbolehkan melakukan egg freezing. Namun, sel telur tersebut nantinya hanya boleh digunakan ketika wanita sudah menikah dengan pasangan lawan jenis (heteroseksual). Sementara untuk wanita yang belum menikah atau memiliki pasangan sesama jenis, telurnya tidak boleh digunakan.

Sebagai catatan, Taiwan adalah negara pertama di Asia yang melegalkan pernikahan sesama jenis pada 2019 dan memberikan hak kepada pasangan sesama jenis untuk mengadopsi anak.

Tung berharap pihak berwenang dapat mengubah peraturan tersebut, agar kelak wanita yang belum menikah pun bisa memiliki anak.

(vyp/suc)

Berita Terkait