Ingin Hibernasi saat Weekend? Tahan Dulu, Riset Terbaru Bawa Kabar Kurang Enak Nih

Ingin Hibernasi saat Weekend? Tahan Dulu, Riset Terbaru Bawa Kabar Kurang Enak Nih

Vidya Pinandhita - detikHealth
Sabtu, 05 Agu 2023 12:00 WIB
Ingin Hibernasi saat Weekend? Tahan Dulu, Riset Terbaru Bawa Kabar Kurang Enak Nih
Foto: Getty Images/iStockphoto/MARIOS07
Jakarta -

Siapa di sini terbiasa menjadikan momen akhir pekan sebagai kesempatan untuk 'hibernasi'? Dengan harapan, rasa capek dari bekerja keras seminggu kemarin bisa terbayar dengan tidur panjang saat weekend.

Mungkin temuan studi terbaru bakal mereka yang bernat hibernasi hari ini berubah pikiran. Pasalnya berdasarkan risetnya, para peneliti dari King's College London menemukan bahwa banyak tidur di akhir pekan bisa memicu masalah pada usus. Seperti apa korelasinya?

Dalam studinya tersebut, mereka menyoroti kaitan antara 'jet lag sosial' dengan gangguan jam internal tubuh yang disebabkan jadwal tidur yang berantakan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang negatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi tersebut dilakukan terhadap hampir 1.000 orang dewasa, hasilnya diterbitkan di European Journal of Nutrition pada Rabu (2/8/2023). Para peneliti menganalisis mikrobioma darah, feses, dan usus peserta, membandingkan mereka yang terbiasa memiliki jadwal tidur teratur versus mereka yang hidup dengan jam tidur berantakan.

Tim peneliti menemukan, perbedaan durasi tidur yang tipis pun hanya mencapai 90 menit bisa memengaruhi komposisi mikrobioma usus.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa bahkan perbedaan kecil dalam waktu tidur sepanjang minggu tampaknya terkait dengan perbedaan spesies bakteri usus," kata penulis senior dr Wendy Hall, dari School of Life Course and Population Sciences dikutip dari New York Post, Sabtu (5/8/2023).

"Beberapa asosiasi ini terkait dengan perbedaan pola makan tetapi data kami juga menunjukkan bahwa faktor lain, yang belum diketahui, mungkin terlibat," sambungnya.

Ia menegaskan, temuannya ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah peningkatan ritme sirkadian akan menghasilkan hasil mikrobioma yang positif.

NEXT: Kebanyakan tidur saat weekend, apa pengaruhnya ke usus?

Efek Kebanyakan Tidur ke Usus

Dalam riset tersebut, peneliti melihat orang-orang yang memiliki jam tidur berantakan atau mengalami 'jet lag sosial' cenderung memiliki pola makan atau diet yang lebih berantakan. Misalnya dengan minimnya asupan buah, sayuran, kacang-kacangan, dan lebih banyak mengkonsumsi minuman manis.

Efeknya, orang-orang ini cenderung memiliki mikroorganisme tidak baik pada pencernaannya, yang berisiko memicu obesitas, peradangan, dan risiko kardiovaskular.

"Mempertahankan pola tidur yang teratur, jadi kapan kita pergi tidur dan kapan kita bangun setiap hari, adalah perilaku gaya hidup yang mudah disesuaikan yang dapat kita semua lakukan, yang dapat memengaruhi kesehatan Anda melalui mikrobioma usus menjadi lebih baik," ungkap kepala ilmuwan di perusahaan ilmu kesehatan Zoe, dr Sarah Berry.

"Tidur adalah pilar utama kesehatan, dan penelitian ini sangat tepat waktu mengingat meningkatnya minat pada ritme sirkadian dan mikrobioma usus," ujar penulis studi Kate Bermingham menambahkan.

Halaman 2 dari 2
(vyp/vyp)

Berita Terkait