Kasus COVID-19 dengan infeksi varian baru bernama EG.5.1. atau varian Eris semakin menggila di Inggris. Menurut Zoe Health Study, kasus varian COVID-19 Eris diestimasi sudah melebihi 700 ribu kasus.
Ini membuat Eris menjadi varian paling umum kedua yang ditemui di Inggris, setelah Arcturus yang mendominasi kasus infeksi sebanyak 39,4 persen dari jumlah yang ditemukan.
Berikut fakta-fakta terbaru varian COVID-19 Eris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kasusnya Melonjak Drastis
Varian Eris pertama kali teridentifikasi pada 31 Julu 2023. Para peneliti mencatat bahwa pada 4 Juli 2023, setidaknya sudah ada 606.656 kasus varian Eris.
Namun, para ahli memperkirakan kalau lonjakan kasus varian Eris selama bulan Juli sudah hampir melampaui 200 ribu. Terbaru, jumlah kasus varian Eris di Inggris per 27 Juli 2023 diprediksikan sudah menyentuh 785.980.
2. Dipicu Fenomena 'Barbenheimer'?
Para ahli menduga lonjakan kasus varian Eris yang sangat tajam dipicu oleh fenomena 'Barbenheimer'. Fenomena Barbenheimer adalah ketika orang-orang menonton film Barbie dan Oppenheimer secara berturut-turut di bioskop.
Ahli virologi dari Warwick University, Profesor Lawrence Young, menjelaskan lonjakan kasus varian Eris bisa jadi dipicu oleh masyarakat yang berkerumun di ruang tertutup dan tidak terventilasi, seperti di ruang bioskop.
Lebih lanjut, ia mengatakan lonjakan kasus juga bisa dipicu oleh berkurangnya kekebalan pelindung vaksin booster.
"Peningkatan kasus di Inggris mungkin karena berkurangnya kekebalan pelindung, karena sudah cukup lama sejak mereka terakhir kali mendapat suntikan booster, serta meningkatnya frekuensi berkumpul di ruangan tertutup dan tidak terventilasi dengan baik," ujarnya dikutip dari Independent, Senin (7/8/2023).
NEXT: Varian Eris pertama kali terdeteksi di Jakarta
Simak Video 'Varian Eris Masuk Indonesia, Kemenkes: Jangan Khawatir, Kasusnya Tidak Parah':
3. Lebih Dulu Ditemukan di Indonesia
Rupanya, varian Eris sudah lebih dulu teridentifikasi di Indonesia. Eris pertama kali ditemukan di RI pada awal Maret 2023.
Epidemiolog Dicky Budiman menuturkan data GISAID mencatat bahwa sampel pertama varian Eris ditemukan di Jakarta pada awal Maret tahun ini.
"Data GISAID menunjukkan EG.5.1. atau Eris ini sampel pertama itu paling tercatat di Jakarta, di Indonesia. Itu di awal-awal Maret tahun ini dan menyebar saat ini ke Asia dan Eropa, termasuk Amerika," ucapnya saat dihubungi detikcom.
Lebih lanjut, data GISAID setidaknya mencatat ada 12 kasus COVID-19 varian Eris di Indonesia, dan seluruh sampelnya ditemukan di DKI Jakarta.











































