.webp)
Belakangan geger polusi udara buruk yang tebal di beberapa wilayah, termasuk wilayah yang asri atau banyak pepohonan maupun hutannya, seperti Serpong hingga Depok. Bahkan Serpong disebut sebagai wilayah paling berpolus se-Jabodetabek dengan tingkat konsentrasi PM 2.5 berada di 80 μg/m3.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK, Luckmi Purwandari mengatakan, tanaman atau pohon sebenarnya dapat mengurangi atau menyerap polutan. Meski disebut bisa mengurangi, Luckmi mengatakan tak semua pohon bisa menyerap polusi.
"Kalau tanaman itu kan sebenarnya memang mengurangi, ibaratnya tanaman-tanaman tertentu memang bisa menyerap polutan. Tapi skalanya lokal, atau radiasi atau nyerapnya lokal," ucapnya saat ditemui di Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luckmi mengatakan, pohon memang dapat menyerap partikular polutan, namun efisiensinya tak sebesar jika dibandingkan mengganti bahan bakar yang ramah lingkungan.
Ia juga menambahkan, efektivitas pohon dalam menyerap polutan amat bergantung pada aktivitas masyarakat.
"Kalau bebannya tinggi banget sementara pengendaliannya cuman seucrit jadi itung-itungan sudah ada, apakah cukup atau tidak," imbuhnya lagi.
(suc/kna)
