COVID-19 kembali mengancam masyarakat dunia. Belum lama ini, sebuah varian baru bernama Eris membuat geger dan menyerang ratusan ribu warga Inggris.
Tapi, varian Eris ini ternyata sudah lebih dulul ditemukan di Indonesia. Kasusnya pertama kali diidentifikasi pada awal Maret 2023.
Tak hanya itu, GISAID bahkan mencatat kalau sudah ada setidaknya 12 kasus COVID-19 varian Eris. Berdasarkan pantauan detikcom, semua sampel itu berasal dari daerah DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan ini mendapat sorotan epidemiolog, Dicky Budiman. Menurutnya, temuan tersebut mengisyaratkan kalau sistem deteksi dan melaporkan di Indonesia berjalan dengan baik.
"Ini membuat saya terkejut, walaupun juga dalam arti positif karena hal ini menunjukkan bahwa Indonesia secara aktif melakukan sistem deteksi dan melaporkan. Itu harus kita apresiasi," ujar Dicky kepada detikcom, dikutip Minggu (7/8/2023).
Selain Inggris dan Indonesia, Dicky mengungkapkan varian Eris juga sudah ditemukan di 36 negara. Ia menambahkan kalau saat ini, varian tersebut sudah dalam pemantauan WHO.
"Eris ini sekarang dalam status under monitoring, tapi bukan berarti menyebabkan kematian atau keparahan," tuturnya.
"Data menunjukkan data kematian atau keparahan belum ada dampak signifikan. Berarti menunjukkan vaksin booster efektif sampai saat ini," tandasnya.
(ath/naf)











































