Hampir 50 ribu warga Amerika Serikat (AS) meninggal dunia karena bunuh diri pada 2022. Padahal, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), jumlah kematian bunuh diri sempat menurun pada tahun 2019 dan 2020.
Adapun peningkatan ini mulai terjadi pada 2021 dengan kenaikan sebesar 5 persen, kemudian meningkat lagi sebesar 2,6 persen pada 2022 menjadi 49.449 kasus.
"Kesehatan mental telah menjadi tantangan kesehatan masyarakat dan masyarakat yang menentukan di zaman kita. Terlalu banyak orang dan keluarga mereka menderita dan merasa sendirian," kata Ahli Bedah Umum Dr Vivek Murthy dalam sebuah pernyataan dikutip dari CBS News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Murthy mengatakan, angka-angka terbaru dari laporan CDC adalah pengingat serius tentang betapa mendesaknya memperluas akses ke perawatan kesehatan mental. Masyarakat perlu mengatasi akar penyebab perjuangan kesehatan mental dan menyadari pentingnya memeriksa serta mendukung satu sama lain.
Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas mengalami peningkatan kematian akibat bunuh diri terbesar dari semua kelompok usia dari 2021 hingga 2022. Jumlah kenaikan mencapai 8,1 persen menjadi 10.433 kematian.
Anak-anak dan dewasa muda berusia 10 hingga 24 tahun mengalami penurunan terbesar selama rentang waktu tersebut dari semua kelompok usia. Namun jumlahnya mengalami penurunan 8,4 persen menjadi 6.529 kematian akibat bunuh diri.
Hanya saja, sebuah studi CDC yang diterbitkan pada Juni menemukan bahwa tingkat bunuh diri di antara kelompok usia tersebut cenderung meningkat selama dua dekade terakhir. Jumlah telah meningkat 62 persen dari 2007 hingga 2021.
Penelitian juga menunjukkan kesehatan mental remaja mengalami krisis secara lebih umum, dengan jumlah yang sangat memprihatinkan di sekitar remaja perempuan.
Sebuah survei CDC pada Maret menemukan, sekitar satu dari tiga anak perempuan sekolah menengah di AS secara serius memikirkan percobaan bunuh diri. Lebih dari separuh gadis remaja atau 57 persen melaporkan merasa terus-menerus sedih atau putus asa.
Sementara itu, orang dewasa berusia 24 hingga 44 tahun mengalami jumlah kematian bunuh diri terbesar dari semua kelompok umur dengan 16.843. Ini menandai peningkatan hanya 0,7 persen dari tahun lalu.
"Sembilan dari sepuluh orang Amerika percaya Amerika sedang menghadapi krisis kesehatan mental. Data kematian bunuh diri baru yang dilaporkan oleh CDC menggambarkan alasannya," kata Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Xavier Becerra dalam sebuah pernyataan.
"Satu nyawa hilang karena bunuh diri adalah terlalu banyak. Namun, terlalu banyak orang yang masih percaya meminta bantuan adalah tanda kelemahan," ujarnya.
Sejak 2000, kecuali pada 2019 dan 2020, data CDC menunjukkan kematian akibat bunuh diri di AS terus meningkat. Kondisi itu membuat para pejabat mendesak sumber daya kesehatan mental yang lebih baik.
"Meningkatnya kasus bunuh diri yang meresahkan membutuhkan tindakan segera di seluruh masyarakat kita untuk mengatasi hilangnya nyawa yang mengejutkan dari tragedi yang dapat dicegah," kata Kepala Petugas Medis CDC Dr Debra Houry.
"Setiap orang dapat berperan dalam upaya menyelamatkan nyawa dan membalikkan peningkatan kematian akibat bunuh diri," ujarnya.
Pada Juni, CDC menggunakan data yang dikumpulkan pada 2020 untuk memeriksa tingkat depresi. Dari hasil tersebut ditemukan 18,4 persen orang dewasa AS atau hampir satu dari lima orang telah dilaporkan pernah didiagnosis mengidap depresi.
CATATAN: Informasi ini tidak untuk menginspirasi bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera cari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, bisa hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454.
(suc/vyp)











































