Kesempatan seseorang untuk bisa hidup panjang umur tentunya dipengaruhi oleh pilihan gaya hidup, berkaitan erat dengan asupan makan dan olahraga. Namun baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan bahwa ada kebiasaan tertentu sehari-hari yang bisa menambah usia hidup sampai lebih dari 20 tahun. Seperti apa?
Penelitian tersebut dipresentasikan bulan lalu di pertemuan tahunan American Society for Nutrition. Peneliti menemukan, mempraktikkan delapan kebiasaan sehat pada usia 40 bisa menambah usia hidup sekitar 24 tahun hidup pria.
Sementara pada wanita berusia 40 tahun, kebiasaan yang sama bisa menambah usia hidup sampai 21 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami benar-benar terkejut dengan seberapa banyak yang dapat diperoleh dengan mengadopsi satu, dua, tiga, atau delapan faktor gaya hidup," kata penulis studi utama dan spesialis ilmu kesehatan di Departemen Urusan Veteran, Xuan-Mai Nguyen, dikutip dari CNBC, Senin (14/8/2023).
"Lebih awal lebih baik, tetapi meskipun Anda hanya membuat perubahan kecil di usia 40-an, 50-an, atau 60-an, itu tetap bermanfaat," sambungnya.
Delapan kebiasaan yang dimaksud untuk menambah usia hidup hingga 24 tahun tersebut berupa:
- Berolahraga
- Tidak memiliki kecanduan opioid
- Menghindari merokok
- Mengelola tingkat stres Anda
- Mengikuti diet sehat
- Tidak mabuk-mabukan
- Mengutamakan tidur yang nyenyak
- Menjaga hubungan sosial yang positif
Penelitian juga menemukan bahwa menerapkan satu kebiasaan saja ke dalam rutinitas bisa memberikan tambahan umur 4,5 tahun pada pria dan 3,5 tahun lebih lama untuk wanita. Kemudian, menerapkan dua dari delapan rutinitas tersebut bisa menambah tujuh tahun hidup bagi pria dan delapan tahun tambahan bagi wanita.
Studi observasi mengamati pilihan gaya hidup lebih dari 700.000 veteran militer AS berusia 40 hingga 99 tahun. Semuanya merupakan peserta studi selama bertahun-tahun yang disebut Program Sejuta Veteran. Ditemukannya, pemicu kematian terbesar adalah kurang aktivitas fisik, penggunaan opioid, dan kebiasaan merokok yang bisa meningkatkan risiko kematian sebesar 30 hingga 45 persen.
"Stres, sering konsumsi minuman keras, pola makan yang buruk, dan kebersihan tidur yang buruk masing-masing dikaitkan dengan sekitar 20 persen peningkatan risiko kematian, dan kurangnya hubungan sosial yang positif dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 5 persen," ungkap peneliti.
(vyp/suc)











































