IDAI Singgung Kasus Kematian pada Bayi Meningkat, Ini Penyebabnya

IDAI Singgung Kasus Kematian pada Bayi Meningkat, Ini Penyebabnya

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Rabu, 16 Agu 2023 05:00 WIB
IDAI Singgung Kasus Kematian pada Bayi Meningkat, Ini Penyebabnya
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/coolmilo
Jakarta -

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan angka kematian pada anak cenderung meningkat. Kasus paling tinggi terjadi pada bayi di usia 30 hari pertama kehidupan.

Dokter spesialis tumbuh kembang anak dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, mengatakan penyebabnya didominasi oleh kasus infeksi. Padahal, penyakit tersebut dapat dicegah lebih awal dengan imunisasi.

"Jadi penyebab kematian itu banyak, salah satunya itu infeksi. Rata-rata, penyakit-penyakit yang sudah bisa dicegah dengan imunisasi," kata dr Bernie saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Program imunisasi itu sangat penting, kita sudah ada beberapa vaksin yang sudah tersedia, bahkan sudah gratis oleh pemerintah. Makanya, orang tua jangan sampai skip," sambungnya.

Adapun kasus infeksi yang bisa menjadi faktor penyebab kematian pada anak seperti tetanus, campak, dan difteri. Menurut Ketua bidang 3 pengurus pusat IDAI itu, infeksi difteri sangat mematikan untuk bayi.

ADVERTISEMENT

Padahal, penyakit tersebut juga bisa dicegah lebih awal dengan pemberian imunisasi yang sesuai.

"Sekarang yang meningkat kasusnya difteri. Difteri itu mematikan, dia bisa menghambat saluran pernapasan, dan anak bis meninggal. Itu harus dicegah, jadi anak-anak, bayi, seringkali bisa sesuai dengan jadwal imunisasi dari Kemenkes. InsyaAllah bisa membantu anak-anak dari infeksi," jelas dr Bernie.

Selain infeksi, penyebab kematian pada anak juga kerap disebabkan karena malnutrisi. Jika bayi-bayi kena malnutrisi, terutama yang kronis, bisa memicu masalah yang mengganggu tumbuh kembangnya.

"Kalau di bayi-bayi kena malnutrisi kronis, ditambah penyakit kronis, itu ujung-ujungnya stunting. Itu yang harus diperhatikan," pungkasnya.




(sao/kna)

Berita Terkait