Presiden Joko Widodo disebut sudah batuk-batuk selama empat minggu imbas 'ambyarnya' polusi DKI Jakarta dan sekitarnya. Hal ini juga disoroti juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril.
Menurut dr Syahril, keluhan semacam itu harus diwaspadai lantaran dapat mengarah ke gejala infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
"Jadi seperti Pak Jokowi kemarin yang batuk-batuk, ISPA juga kan salah satu bentuknya. ISPA ditandai dengan batuk-batuk, kadang-kadang pilek," kata Syahril dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Rabu (16/8/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala batuk disebutnya menjadi reaksi saat tubuh mengeluarkan zat yang dianggap polutan.
"Itu menandakan reaksi tubuh secara otomatis untuk mengeluarkan zat yang masuk ke tubuh kita, yang dianggap polusi tadi, yaitu dengan reaksi batuk, bersin-bersin," lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kabar Jokowi batuk-batuk selama empat minggu diungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno. Menurut Sandi, keluhan itu baru dialami beberapa pekan terakhir.
"Presiden minta dalam waktu satu minggu ini ada langkah konkret karena Presiden sendiri sudah batuk katanya, sudah hampir 4 minggu. Beliau belum pernah merasakan seperti ini," kata Sandiaga di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/8/2023).
"Dan kemungkinan, dokter (kepresidenan) menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk."
Gejala ISPA Bertahan Berapa Lama?
Ciri-ciri gejala ISPA biasanya meliputi batuk dan bersin dengan hidung tersumbat, pilek, demam dan sakit kepala, nyeri tenggorokan, napas yang mengi atau sesak napas, pembesaran kelenjar getah bening.
Gejala ISPA bertahan selama sepekan hingga 10 hari. Pertama kali dikeluhkan di hari ketiga pasca terkena ISPA. Namun, pada beberapa kasus, bisa saja gejala menetap lebih lama bahkan melampaui tiga minggu.
(naf/kna)











































