Salt Therapy ala Nikita Willy Efektif Tangkal Polusi? Ini Kata Dokter Anak

Salt Therapy ala Nikita Willy Efektif Tangkal Polusi? Ini Kata Dokter Anak

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 24 Agu 2023 16:37 WIB
Salt Therapy ala Nikita Willy Efektif Tangkal Polusi? Ini Kata Dokter Anak
Nikita Willy dan Issa. (Foto: Instagram @nikitawillyofficial94)
Jakarta -

Belakangan, cara aktris Nikita Willy untuk menjaga kesehatan buah hatinya mendapat sorotan dari warganet. Melalui Instagram pribadinya, Nikita membagikan momen saat putranya, Issa Xander Djokosoetono, melakukan salt therapy.

"Issa sedang tidak batuk/pilek, tapi karena udara Jakarta sedang tidak bagus jadi aku coba seminggu sekali melakukan salt therapy," tulis Nikita di unggahan Instagram story-nya.

"Karena saat anak menghirup garam, hal itu akan membantu menyerap racun, alergen dan partikel udara yang tidak baik lainnya dari saluran pernapasannya, sehingga menghilangkannya dari tubuh."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Webmd, salt therapy atau halotherapy adalah sebuah metode terapi dengan cara menghirup uap dari butiran garam kasar. Konon, menghirup uap dari garam dapat melancarkan saluran pernapasan dan mengatasi berbagai faktor penyebab batuk.

Terkait terapi garam, spesialis anak konsultan respirologi Prof Dr dr Bambang Supriyatno, SpA(K), mengatakan belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa garam bisa mengurangi polusi udara. Kadar garam yang tinggi justru bisa membahayakan sistem pernapasannya.

ADVERTISEMENT

"Belum terbukti secara ilmiah bahwa garam itu bisa mengurangi polusi udara, malah bisa berbahaya," kata dr Bambang dalam webinar FKUI, Kamis (24/8/2023).

Dia menambahkan apabila konsentrasi garamnya tinggi mencapai 3 persen, maka yang bisa terjadi adalah penyempitan saluran napas. Hal tersebut bisa mengakibatkan sekresi atau pengeluaran lendir yang banyak.

"Kalau anaknya tidak bagus dalam reflek batuknya, juga bisa kurang batuk. Jadi, bisa berbahaya," jelasnya.

Umumnya, penggunaan NaCl atau larutan garam (saline) ini digunakan untuk inhalasi atau nebulisasi. Tetapi, masih dalam dosis yang biasa yakni 0,9 persen dengan cara diuap.

Tetapi, penggunaan NaCl dengan dosis di atas 3 persen juga biasa digunakan dalam dunia medis. Biasanya, ini akan diberikan untuk memeriksa anak-anak yang didiagnosis TBC. Fungsinya, untuk memancing si anak mengeluarkan lendir dari tenggorokannya dan diperiksa di laboratorium

"Tapi, sekali lagi penggunaan NaCl atau garam sebanyak 3 persen atau lebih tinggi dari itu bisa memicu saluran napas menyempit hingga asma kambuh," pungkasnya.




(sao/kna)

Berita Terkait