Ventilator adalah alat yang dipasangkan pada pasien yang dalam kondisi tertentu perlu dibantu pernapasannya.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai fungsi, cara kerja, dan kondisi yang memerlukan ventilator, yuk simak pembahasannya pada artikel ini!
Apa Itu Ventilator?
Ventilator atau respirator adalah alat atau mesin penunjang proses pernapasan bagi pasien yang tidak mampu bernapas secara mandiri. Ventilator berperan penting untuk menyuplai aliran oksigen masuk dan keluar dari paru-paru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika seseorang mengalami masalah pernapasan berat yang mengancam nyawa, ventilator menjadi alat penting untuk mempertahankan fungsi pernapasan manusia.
Ventilator perlu digunakan di rumah sakit sebab kontrol suplai oksigen yang didorong ke paru-paru membutuhkan pemantauan oleh tenaga medis.
Fungsi Ventilator
Fungsi utama ventilator adalah memberikan bantuan pernapasan pada individu yang mengalami kendala serius pada sistem pernapasannya. Saat seseorang mengalami kesulitan bernapas secara mandiri yang dapat mengancam nyawa, solusi paling vital adalah ventilator.
Ventilator juga dapat mengurangi beban kerja paru-paru ketika pasien mengalami kelelahan bernapas dan perlu istirahat lebih. Ventilator memberikan kesempatan bagi paru-paru untuk pulih dengan memberikan pernapasan buatan yang terkontrol.
Cara Kerja Ventilator
Ventilator dapat dideskripsikan sebagai mesin yang bernapas untuk Anda.
Dilansir dari laman resmi Universitas Alabama, berikut ini cara pemasangan dan cara kerja ventilator.
- Pertama-tama, selang akan dimasukkan melalui mulut atau hidung langsung ke tenggorokan.
- Satu ujung selang akan dimasukkan ke tenggorokan pasien dan ujung lain akan dipasang ke ventilator. Selang akan mengalirkan oksigen dari ventilator ke paru-paru.
- Selang ini akan mendorong masuk oksigen ke paru-paru tekanan masuk ke paru-paru disebut sebagai tekanan positif. Tekanan ini memaksa pasien untuk menarik napas.
- Seorang pasien biasanya dapat menghembuskan napas sendiri, tetapi terkadang ventilator juga mengambil alih fungsi tersebut untuk pasien.
- Tergantung pada kondisi pasien, selang pernapasan bisa diganti menggunakan masker pernapasan.
Saat menggunakan ventilator, pasien tidak dapat berbicara, batuk, atau menelan. Hal ini disebabkan oleh pengaturan oksigen sudah disesuaikan oleh ventilator guna menjaga pernapasan yang efisien.
Dalam beberapa kasus, pasien akan diberikan istirahat dari ventilator untuk menjaga stabilitas pernapasan mereka.
Kondisi-Kondisi yang Memerlukan Ventilator
Tidak dapat bernapas dengan mandiri dan benar merupakan keadaan darurat yang mengancam nyawa.
Dilansir dari laman Healthline, terdapat beberapa kondisi kesehatan yang dapat membuat pasien memerlukan bantuan ventilator.
1. Kondisi Kesehatan
Banyak jenis kondisi kesehatan yang dapat membuat pasien kesulitan bernapas dan perlu bantuan ventilator, seperti:
- Acute Respiratory Distress Syndrome atau sistem gangguan pernapasan akut (ARDS)
- Chronic Obstructive Pulmonary Disease atau penyakit paru obstruktif kronik (COPD)
- Koma atau kehilangan kesadaran
- Cedera sumsum tulang belakang
- Infeksi paru-paru
- Serangan jantung
- Kerusakan otak
- Gagal napas
- Pneumonia
- Stroke
- Asma
2. Pelaksanaan Operasi
Operasi yang memerlukan anestesi umum untuk prosedur pembedahan akan memerlukan penggunaan ventilator pada pasien yang sedang dioperasi. Terdapat beberapa anestesi yang membuat pasien kesulitan bernapas dengan benar dalam kondisi tertidur.
Ventilator akan membantu pernapasan pasien saat sedang berada di bawah pengaruh bius total dalam jangka waktu pembedahan.
Setelah operasi sulit, pasien terkadang masih memerlukan ventilator untuk membantunya bernafas beberapa jam setelah operasi atau saat masa pemulihan.
Demikian informasi mengenai fungsi, cara kerja, dan kondisi yang memerlukan ventilator. Semoga bermanfaat!
(inf/inf)











































