Cacing Gelang 8 Cm Hidup di Otak Wanita Australia, Begini Kejadiannya

Round Up

Cacing Gelang 8 Cm Hidup di Otak Wanita Australia, Begini Kejadiannya

Syifaa F. Izzati - detikHealth
Jumat, 01 Sep 2023 06:30 WIB
Cacing Gelang 8 Cm Hidup di Otak Wanita Australia, Begini Kejadiannya
Foto: Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit AS (CDC)
Jakarta -

Internet dihebohkan dengan temuan cacing berukuran 8 cm di otak seorang wanita berusia 64 tahun di Australia. Saat dikeluarkan dari otak si wanita, cacing tersebut masih dalam keadaan hidup dan menggeliat. Diperkirakan, cacing tersebut telah bersarang di otak wanita tersebut selama dua bulan.

"Ini adalah kasus manusia pertama yang pernah dilaporkan terkait Ophidascaris di dunia. Menurut pengetahuan kami, ini juga kasus pertama yang melibatkan otak dari spesies mamalia, manusia, maupun spesies lainnya," ujar ahli penyakit menular di ANU dan Rumah Sakit Canberra, Dr Sanjaya Senanayake dikutip dari Live Science, Kamis (31/8/2023).

Jenis Cacing yang Bersarang

Dikutip dari News24, cacing parasit yang diketahui sebagai cacing gelang Ophidascaris robertsi ini biasa ditemukan pada ular tidak berbisa di Australia, termasuk salah satunya piton. Sebelumnya, tidak pernah ada laporan kasus yang sama pada manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah kasus Ophidascaris pada manusia pertama yang ditemukan di dunia," jelas dr Sanjaya Senanayake, pakar penyakit menular terkemuka di Universitas Nasional Australia dan Rumah Sakit Canberra.

"Sepengetahuan kami, ini juga merupakan kasus pertama yang melibatkan otak spesies mamalia, manusia atau lainnya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Ophidascaris robertsi merupakan sejenis cacing gelang parasit yang berasal dari Australia. Cacing dewasa hidup di kerongkongan dan perut ular piton (Morelia spilota) dan bertelur di kotoran ular.

Telur-telur ini kemudian dimakan oleh mamalia kecil, dan cacing yang menetas bermigrasi ke organ di dada dan perut inangnya di mana mereka dapat tumbuh hingga panjang sekitar 3,15 inci (8 cm). Ketika ular piton memakan hewan-hewan ini, mereka terinfeksi, dan siklus terus berlanjut.

Dugaan Bersarangnya Cacing di Otak

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Emerging Infectious Diseases, disebutkan bahwa wanita 64 tahun itu kemungkinan tertular dari sayuran warrigal. Sayuran tersebut merupakan sejenis rumput asli yang banyak terdapat di dekat rumahnya, kemudian dimasak oleh wanita tersebut.

Rerumputan tersebut merupakan habitat ular piton yang melepaskan telur parasit melalui kotorannya. Cacing gelang Ophidascaris robertsi umum ditemukan pada ular piton karpet dan hidup di kerongkongan dan perut ular piton.

Para peneliti mengatakan wanita yang berasal dari negara bagian tenggara New South Wales itu kemungkinan tertular karena menyentuh rumput asli atau setelah memakan tumbuhan yang telah terkontaminasi larva parasit yang keluar dari kotoran ular.

NEXT: Gejala yang dialami

Gejala Awal yang Dialami

Wanita berusia 64 tahun yang tinggal di New South Wales, Australia itu awalnya dirawat di rumah sakit beberapa kali pada 2021 karena berbagai gejala. Dia mengalami sakit perut, diare, demam, dan batuk terus-menerus.

"Awalnya dia mengalami sakit perut dan diare, diikuti demam, batuk, dan sesak napas. Jika dipikir-pikir, gejala-gejala ini kemungkinan besar disebabkan oleh migrasi larva cacing gelang dari usus ke organ lain, seperti hati dan paru-paru. Sampel pernapasan dan biopsi paru dilakukan," ungkap Direktur mikrobiologi klinis Rumah Sakit Canberra dan profesor di ANU Medical School, Karina Kennedy.

Pada saat itu, pemeriksaan menunjukkan adanya luka di paru-paru, hati dan limpa serta sejumlah besar sel kekebalan dalam darahnya. Awalnya dia diberi obat untuk kelainan darah langka namun kondisinya memburuk.

Pasien juga dilaporkan mengalami depresi dan kelupaan kronis sehingga harus dirawat kembali di tahun 2022. Alhasil, dokter melakukan pemindaian otak dan menemukan jaringan yang terluka di sisi kanan depan otaknya.

Larva Cacing Telah Menyebar ke Organ Lain

Dari gejala yang muncul serta adanya lesi di paru-paru dan hati wanita tersebut, muncul dugaan bahwa larva cacing telah berpindah ke organ lain di tubuhnya. Tim tersebut berhipotesis bahwa larva kemungkinan besar berhasil mencapai otaknya, yang bahkan belum pernah terlihat pada hewan yang terinfeksi Ophidascaris, karena ia mengalami imunosupresi.

Setelah biopsi otaknya, para dokter meresepkan wanita tersebut dua jenis obat antiparasit untuk memastikan bahwa setiap larva yang mungkin telah bermigrasi ke organ lain terbunuh. Hal ini diperlukan karena larva Ophidascaris dapat hidup pada inang hewan selama bertahun-tahun.

Mereka juga menghentikan obat imunosupresifnya. Kemudian enam bulan setelah operasi, jumlah sel kekebalannya normal dan gejala neurologisnya membaik.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Lagi, Balita Keluarkan Cacing dari Mulut dan Hidung"
[Gambas:Video 20detik]
(Syifaa F. Izzati/vyp)

Berita Terkait