.webp)
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap disebabkan oleh polusi udara. Ada beragam gejala yang ditimbulkan dari ISPA, salah satunya adalah suara serak hingga sulit berbicara.
Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku mengalami ISPA. Gangguan kesehatan yang dialaminya itu membuatnya kesulitan berbicara karena serak.
Ciri-ciri ISPA
Ciri-ciri penyakit ISPA pada orang dewasa dapat beragam. Dokter spesialis paru dr Januar Habibi, B.Med, Sc, SpP menjelaskan pada dasarnya berbagai permasalahan saluran pernapasan memiliki gejala yang mirip.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita bicara ciri-ciri atau gejala ISPA, secara umum penyakit tipe paru itu hampir sama. Misalnya di COVID ada batuk, di TBC juga ada, termasuk di ISPA juga ada batuk," ucap dr Januar ketika ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Jumat (1/9/2023).
"Dalam kasus yang lebih lanjut pengidap ISPA juga terkadang mengalami masalah tenggorokan enggak enak, serak atau sakit, terus biasanya napas juga mulai berat," sambungnya lagi.
Lebih lanjut, dr Januar menambahkan bahwa perlu dilakukan penelusuran lebih mendalam apakah seorang pasien masalah pernapasan terpapar oleh pajanan atau tidak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti masalah kesehatan yang dialami pasien.
"Tinggal ditelusuri ada nggak pajanannya. Misalnya seminggu terakhir sering naik motor nggak pakai masker, bisa jadi itu karena polusi," jelasnya.
"Mungkin habis menjenguk saudaranya yang TBC, jangan-jangan malah TBC. Jadi memang nggak ada yang spesifik, harus dicek," sambungnya.
Selain suara yang menjadi serak, adapun berikut ini adalah ciri-ciri gejala ISPA pada orang dewasa meliputi:
- Pilek
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Pegal-pegal
- Kelelahan
- Sering bersin
Penyebab ISPA
dr Januar mengatakan ISPA dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari virus, bakteri, hingga polusi udara yang sedang tinggi.
"Jadi ISPA itu juga bisa karena bakterinya atau dari polusinya sendiri, ataupun keduanya jadi bakterinya ikut 'nebeng' di polusi udara," ujarnya.
"Kalau menurut studi, ISPA itu justru lebih banyak disebabkan oleh virus sebenarnya. Namun karena saat ini momen polusi sedang tinggi, jadi masyarakat dihadang dua masalah dari virus dan polusi juga," lanjutnya.
dr Januar mengatakan bahwa suara serak yang diakibatkan oleh ISPA berawal dari polutan yang menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Iritasi yang berkepanjangan tersebut dapat menyebabkan peradangan hingga mengakibatkan serak. Dalam kondisi parah, pasien akan kesulitan untuk berbicara.
"Serak itu juga biasanya karena ada iritasi atau peradangan di pita suara. Karena kena pita suara, akhirnya bisa membuat serak," ujarnya.
Tidak hanya karena polusi udara, suara yang serak juga dapat terjadi akibat banyak berbicara atau mengeluarkan suara kencang seperti penyanyi. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui apakah suara serak tersebut diakibatkan oleh polusi udara atau hal lainnya.
Cara Mengatasi Gejala ISPA Tanpa Obat
Berkaitan dengan langkah untuk meredakan gejala ISPA seperti suara serak, dr Januar menyarankan masyarakat untuk tidak langsung mengonsumsi obat. Coba lakukan perawatan sederhana seperti minum air putih sebagai pertolongan pertama.
"Tapi kalau saya pribadi, sebisa mungkin jangan langsung beli obat. Kalau kita yakin ini karena pajanan polusi udara yang buruk coba mulai dengan air minum dulu," katanya.
"Tingkatkan konsumsi air minum. Nggak cuman volumenya, tapi frekuensi," tambahnya.
Tidak perlu dilakukan dalam jumlah banyak, dr Januar menyarankan minum seteguk air dalam frekuensi yang sering sekitar 20 menit sekali dapat membuat tenggorokan tetap lembab. Langkah ini juga dapat mengurangi kebiasaan berdeham yang dapat memicu radang.
"Kalau napasnya masih enak, belum demam, coba jangan pakai obat dulu. Kalau sudah tanpa obat belum berhasil atau malah demam ya coba dengan obat sesuai dengan gejala yang muncul," katanya.
"Namun ada baiknya bisa segera ke dokter dulu ya agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat," pungkasnya.
