Media sosial diramaikan dengan kasus gigi bolong berujung kematian. Salah satu akun Twitter menceritakan kisah sahabatnya yang meninggal setelah mengalami gigi berlubang yang tidak dirawat.
Diceritakan, teman pengunggah mengalami gigi berlubang pada bagian geraham. Karena takut ke dokter gigi, temannya disebutkan hanya minum obat pereda nyeri dan obat kumur.
"Setelah 28 hari di ICU, tekanan darah makin turun sampe 59/20. Dokter udah nggak bisa ngapa-ngapain. Temen gue akhirnya meninggal," tulis akun tersebut.
Gigi bolong atau gigi berlubang merupakan kondisi yang disebabkan oleh penumpukan bakteri di mulut akibat sering mengonsumsi makanan manis dan tidak menjaga kebersihan mulut. Hanya saja gigi bolong kerap kali dianggap sepele oleh masyarakat.
Dokter gigi dari Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg Paulus Januar menegaskan gigi berlubang tak bisa hanya dengan mengonsumsi obat pereda nyeri karena tidak menghilangkan penyebab rasa sakitnya.
"Misalnya infeksi pada jaringan saraf gigi memang rasa sakit akan hilang dengan obat analgesik tapi penyebab infeksi masih tetap ada sehingga perlu dilakukan perawatan syaraf gigi (perawatan endodontik)," beber drg Paulus kepada detikcom, ditulis Senin (4/9/2023).
drg Paulus menegaskan penyakit gigi dan mulut, terutama jika telah infeksi, tidak bisa dibiarkan hanya dengan painkiller atau kumur air garam.
"Dengan demikian penyakit gigi Dan mulut tidak dapat dibiarkan apalagi kalau sudah terjadi infeksi atau nekrosis," bebernya.
(kna/naf)