Fakta Medis di Balik Kisah 'Hidup Lagi' Setelah Meninggal

Seorang wanita di AS bernama Michele Eason Simone mengungkapkan pengalamannya nyaris meninggal tenggelam di tengah laut. Ia terseret gelombang pasang dari bibir pantai Outer Banks, North Carolina, Amerika Serikat.

Ketika momen itu terjadi, Simone mengaku melihat sekelebat kisah hidupnya yang panjang terlintas dengan cepat. Simone mengaku kejadian tersebut begitu sulit untuk dijelaskan.

"Saya mulai merasa seperti akan pingsan, tapi sebelum saya pingsan, kehidupan singkat saya terlintas di depan mata saya," kata Simone, yang saat itu berusia 21 tahun.

"Rasanya seperti memiliki kenangan atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidupku sekaligus dalam film tercepat yang pernah Anda bayangkan. Ini seperti pemahaman universal atas setiap kenangan dalam sekejap," imbuhnya lagi.

Sebenarnya apakah ada penjelasan secara medis terkait dengan apa yang dialami oleh Simone?

Pengalaman Mendekati Kematian

Dikutip dari Scientific American, pengalaman mendekati kematian dikenal sebagai near-death experience (NDE). Kondisi tersebut terjadi saat episode tunggal yang mengancam jiwa misalnya saat tubuh terluka akibat trauma dari benda tumpul, syok, serangan jantung, asfiksia, dan sebagainya.

Ketika hal ini terjadi, seseorang akan merasa seperti bebas dari rasa sakit, melihat cahaya terang di ujung terowongan, hingga merasa terlepas dari tubuhnya. Selain itu, kondisi ini juga bisa membuat seseorang seperti bertemu dengan sosok yang dicintai, hidup atau mati, hingga makhluk spiritual. Setiap orang dapat memiliki pengalaman yang berbeda.

Dialami 17 Persen Orang yang Nyaris Meninggal

Ada beberapa penjelasan fisiologis yang menyebabkan persepsi ini muncul. Berkurangnya aliran darah ke bagian tepi penglihatan retina berarti hilangnya penglihatan terjadi terlebih dahulu.

NDE yang dialami seseorang dapat berupa pengalaman positif maupun negatif. Beberapa yang menakutkan bisa berupa teror yang hebat, penderitaan, kesepian, dan keputusasaan.

Pengalaman NDE ini dilaporkan dialami oleh sekitar 17 persen orang yang hampir meninggal. Kondisi ini dapat dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa.