Limfoma adalah jenis kanker darah di sistem limfatik (berbagai kelenjar getah bening di seluruh tubuh). Limfoma termasuk penyakit serius yang memerlukan penanganan medis yang kompleks.
Apa yang dimaksud dengan penyakit limfoma? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Limfoma?
Dilansir dari laman WebMD, limfoma adalah kanker yang dimulai di sel pada sistem kekebalan yang melawan infeksi (limfosit).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sel-sel tersebut berada di kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, timus, dan bagian tubuh lainnya. Ketika seseorang menderita limfoma, limfosit akan berubah dan tumbuh di luar kendali.
Dikutip dari laman Cancer Council, sederhananya yang dimaksud limfoma yaitu jenis kanker pada sistem limfatik, yang terjadi ketika sel darah putih (limfosit) abnormal tumbuh.
Jenis Limfoma
Ada dua jenis utama limfoma, yakni :
- Limfoma Hodgkin (sebelumnya disebut sebagai penyakit Hodgkin)
- Limfoma Non-Hodgkin (kebanyakan penderita limfoma memiliki tipe ini)
Limfoma non-Hodgkin dan Hodgkin akan melibatkan berbagai jenis sel limfosit. Di mana, setiap jenis limfoma akan tumbuh pada tingkat yang berbeda, yang sekaligus memberikan respons yang berbeda terhadap pengobatan.
Adapun jenis limfoma lainnya, termasuk:
- Leukemia limfositik kronis
- Limfoma sel B kulit
- Limfoma sel T kulit
- Makroglobulinemia Waldenstrom
Gejala Limfoma
Disebutkan dalam laman Mayo Clinic yang ditinjau oleh ahli hematologi Stephen Ansell, MD, berikut merupakan tanda umum dan gejala awal kanker limfoma:
- Ada pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, leher, selangkangan yang tidak menimbulkan rasa sakit
- Kelelahan yang terus-menerus
- Demam selama lebih dari dua hari, atau demam datang kembali di atas 39,5 °C
- Sering berkeringat di malam hari
- Sesak napas (dispnea)
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Kulit gatal
Penyebab Limfoma
Sejatinya para ilmuwan dan dokter tidak mengetahui persis apa yang menyebabkan limfoma pada sebagian besar kasus.
Namun dilansir Cancer Council, paparan radiasi dan jenis bahan kimia tertentu merupakan penyebab kanker limfoma, yang membuat sebagian orang berisiko lebih tinggi mengalami limfoma.
Berikut merupakan beberapa penyebab seseorang mungkin meningkatkan risiko terkena limfoma:
- Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuhnya tertekan, paparan virus seperti virus Epstein-Barr atau HIV juga bisa meningkatkan risiko terkena limfoma.
- Limfoma non-Hodgkin biasanya menyerang usia 60-an atau lebih hingga 80 tahun.
- Limfoma Hodgkin bisa menyerang orang berumur antara 15 dan 40 tahun atau lebih dari 55 tahun
- Punya penyakit sistem kekebalan tubuh, seperti rheumatoid arthritis, sindrom Sjögren, penyakit celiac, atau lupus
- Telah terinfeksi virus, seperti Epstein-Barr, hepatitis C, atau leukemia/limfoma sel T manusia (HTLV-1)
- Dekat dengan kerabat yang menderita limfoma
- Terkena benzena maupun bahan kimia yang membunuh serangga dan gulma
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu memiliki tanda atau gejala terus-menerus yang membuatmu khawatir, segeralah untuk menemui dokter atau penyedia layanan kesehatan.
Limfoma bisa didiagnosis dengan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi potensi gejala limfoma, dan biopsi untuk mendapatkan jaringan yang diperiksa oleh ahli patologi medis.
Apabila dalam tes laboratorium menunjukkan tanda-tanda limfoma, dokter mungkin akan melakukan tes darah serta pencitraan tertentu untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi sekaligus dalam merencanakan pengobatan.
Perawatan dan Cara Mengobati Limfoma
Mengobati limfoma bisa dilakukan dengan perawatan berdasarkan jenisnya. Contoh, jika seorang menderita limfoma yang tumbuh lambat, penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan pengawasan aktif (menunggu dengan waspada) sebelum memulai pengobatan.
Disebutkan dalam laman My Cleveland Clinic, secara umum, berikut merupakan perawatan limfoma:
- Terapi radiasi
- Kemoterapi
- Terapi yang ditargetkan
- Imunoterapi
- Terapi sel T CAR
- Transplantasi sel induk (sumsum tulang)
Penyedia layanan juga mungkin merekomendasikan perawatan paliatif, sebagai bagian dari rencana perawatan. Pasalnya, perawatan paliatif akan fokus untuk mengelola gejala dan efek samping pengobatan.
Dalam hal ini, perawatan paliatif termasuk pengobatan, pengelolaan stres, hingga dukungan emosional dan spiritual.
Itu tadi penjelasan seputar kanker limfoma, beserta gejala, penyebab, hingga perawatannya.
(khq/inf)











































