Hipotalamus, Bagian Otak yang Berperan Penting dalam Memproduksi Hormon

Hipotalamus, Bagian Otak yang Berperan Penting dalam Memproduksi Hormon

Saniyyah - detikHealth
Sabtu, 09 Sep 2023 05:15 WIB
Hipotalamus, Bagian Otak yang Berperan Penting dalam Memproduksi Hormon
Hipotalamus. Foto: Getty Images/iStockphoto/IherPhoto
Jakarta -

Otak merupakan organ tubuh manusia berperan penting sebagai pusat kendali. Otak terdiri dari beberapa bagian dengan fungsinya masing-masing, salah satunya hipotalamus.

Apa Itu Hipotalamus?

Hipotalamus adalah area kecil di bagian tengah otak yang mengeluarkan hormon, untuk mengendalikan fungsi organ dan sel tubuh. Bagian kecil ini menerima input langsung dan tidak langsung dari semua bagian otak.

Selain itu, hipotalamus bekerja sebagai penghubung antara sistem endokrin dan sistem saraf. Hipotalamus melepaskan hormon-hormon ke bagian lain dari otak, yaitu kelenjar pituitari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelenjar ini kemudian mengirimkan hormon tersebut ke berbagai organ tubuh lainnya. Dengan kata lain, hipotalamus memiliki berpenting dalam memproduksi hormon serta merangsang banyak proses penting dalam tubuh.

Mengutip dari tulisan berjudul Aksis Hipotalamus Hipofisis yang dimuat dalam situs Fakultas Kedokteran, Universitas Yarsi, sebagai bagian dari sistem endokrin, hipotalamus bertanggung jawab terhadap integrasi informasi neural dan humoral. Bagian otak yang satu ini memastikan dan mempertahankan semua sistem tubuh tetap berjalan stabil.

ADVERTISEMENT

Fungsi Hipotalamus

Meskipun hanya bagian kecil dari otak, hipotalamus memiliki peran penting dalam mengendalikan fungsi tubuh. Berikut ini beberapa fungsi hipotalamus.

  • Mengontrol denyut jantung
  • Mengendalikan suhu tubuh
  • Mengendalikan suasana hati
  • Mengontrol rasa lapar dan haus
  • Mengelola dorongan seks
  • Mengatur siklus fisiologis harian, seperti kualitas maupun kuantitas tidur.

Selain beberapa fungsi di atas, hipotalamus juga bekerja sama dengan kelenjar pituitari, yakni menjaga peran berbagai kelenjar penghasil hormon, seperti kelenjar tiroid, ovarium ataupun testis.

Bagian-bagian Hipotalamus

Hipotalamus memiliki tiga bagian utama. Di bawah ini penjelasan lebih rincinya.

1. Bagian Anterior

Bagian ini disebut juga dengan wilayah supraoptik. Inti utamanya merupakan inti supraoptik maupun paraventrikular, dan beberapa inti kecil lainnya. Mayotitas bagian hipotalamus ini berfungsi dalam menghasilkan berbagai hormon dan melakukan interaksi dengan kelenjar pituitari.

2. Bagian Tengah

Bagian ini disebut juga dengan tubera. Inti utamanya berupa inti ventromedial maupun arkuata. Inti ventromedial membantu tubuh dalam mengatur pola nafsu makan. Adapun inti arkuata berkaitan dalam pelepasan growth hormone-releasing hormone (GHRH), yaitu hormon yang berperan dalam proses pertumbuhan.

3. Bagian Posterior

Bagian ini disebut dengan area mammillary dengan inti utamanya adalah mammillary dan hipotalamus posterior. Fungsi utama dari inti hipotalamus posterior adalah membantu mengatur suhu tubuh manusia. Bagian posterior inilah yang biasanya memberikan rangsangan tubuh untuk memunculkan respons menggigil.

Apa Saja Hormon yang Dihasilkan Hipotalamus?

Mengutip dari sebuah situs kesehatan, hipotalamus berperan dalam menghasilkan 7 hormon berikut. Berikut penjelasannya.

1. Hormon Antidiuretik

Hormon antidiuretik merupakan hormon yang berfungsi mengatur keseimbangan kadar air atau cairan dalam tubuh, salah satunya volume darah. Karena itu, hormon ini dapat memengaruhi tekanan darah. Kadar cairan yang terlalu sedikit maupun berlebih dapat membuat tubuh manusia menjadi lemah.

2. Hormon Oksitosin

Hormon oksitosin memengaruhi sistem reproduksi, seperti gairah seksual, ejakulasi, hingga proses persalinan. Selain itu, oksitosin juga berperan dalam mengendalikan berbagai perilaku dan emosi manusia. Pada wanita, hormon ini berperan dalam membangun ikatan emosional antara ibu dan bayi.

3. Hormon Somatostatin

Hormon somatostatin berperan dalam menghambat kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon tertentu, seperti hormon pertumbuhan dan thyroid-stimulating hormone (TSH). Hormon ini bekerja di sistem pusat saraf.

4. Melepaskan Hormon Pertumbuhan (GHRH)

Growth hormone-releasing hormone (GHRH) berperan memicu kelenjar pituitari menghasilkan hormon pertumbuhan. Hormon ini memengaruhi tumbuh kembang anak serta metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh.

5. Hormon Pelepas Gonadotropin (GnRH)

Hormon dengan istilah gonadotropin-releasing hormone (GnRH) ini berkaitan dengan fungsi reproduksi, seperti menstruasi, pematangan organ seksual dan juga pubertas.

6. Hormon Pelepas Kortikotropin (CRH)

Hormon dengan istilah lain corticotropin-releasing hormone (CRH) ini memiliki peran dalam mengontrol respons tubuh saat mengalami stres fisik maupun emosional. Selain itu, hormon pelepas kortikotropin juga bertanggung jawab untuk menekan kecemasan dan mengontrol nafsu makan.

7. Hormon Pelepas Tirotropin (TRH)

Hormon yang juga disebut thyrotropin-releasing hormone (TRH) ini berfungsi merangsang produksi hormon tiroid sebagai pengendali metabolisme tubuh, sistem kardiovaskular, perkembangan otak, kendali otot, hingga kesehatan pencernaan dan tulang.

Disfungsi Hipotalamus

Sama seperti bagian tubuh lainnya, hipotalamus juga dapat terganggu atau menurun fungsinya. Hal ini disebut dengan disfungsi hipotalamus. Disfungsi hipotalamus dapat terjadi karena adanya gangguan pada sel otak sehingga hormon yang diproduksi menjadi tidak seimbang.

Disfungsi hipotalamus dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain sebagai berikut:

  • Cedera kepala yang berat
  • Radiasi
  • Infalamasi atau peradangan
  • Gangguan kesehatan gizi
  • Kelainan genetik
  • Gangguan pembuluh darah
  • Tumor Otak
  • Kanker Otak.

Selain beberapa penyebab di atas, stres, penggunaan obat-obatan seperti kokain, dan makanan banyak lemak jenuh dapat menyebabkan gangguan fungsi hipotalamus.

Gejala Disfungsi Hipotalamus

Jika hipotalamus mengalami gangguan, tentu hormon yang ada dalam tubuh pun juga ikut terganggu. Gejala disfungsi hipotalamus yang dapat diidentifikasi, meliputi:

  • Kelelahan.
  • Kelemahan.
  • Kurangnya minat dalam aktivitas.
  • Sakit kepala.
  • Kehilangan penglihatan.
  • Tekanan darah tinggi atau rendah yang tidak biasa.
  • Sering haus.
  • Fluktuasi suhu tubuh.
  • Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak beralasan.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Insomnia
  • Infertilitas.
  • Perawakan pendek.
  • Masa pubertas yang tertunda.
  • Dehidrasi.
  • Sering buang air kecil.
  • Tidak mampu untuk memberi makan atau menyusui bayi.

Sebagai informasi, gejala disfungsi hipotalamus bisa bervariasi tergantung pada hormon apa yang bermasalah. Disfungsi hipotalamus pada anak-anak mungkin ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan dan pubertas yang abnormal. Sementara itu, orang dewasa mungkin menunjukkan gejala yang berkaitan dengan berbagai hormon yang tidak dapat diproduksi tubuh.

Tips Menjaga Kesehatan Otak

Untuk dapat menjaga kesehatan otak, khususnya hipotalamus, yang bisa dilakukan adalah:

  • Mengonsumsi makanan sehat, terutama yang mengandung asam lemak omega-3
  • Olahraga 20-30 menit per hari
  • Mendengarkan musik untuk relaksasi
  • Bersosialisasi.

Kegiatan ini bisa membuat otak kamu menjadi lebih sehat dan dapat bekerja lebih baik. Semoga tulisan tentang hipotalamus ini bisa memperluas wawasan kamu ya detikers.




(row/row)

Berita Terkait