Cinta sejati tidak memandang penampilan fisik adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kisah Norfatin Syahwanies Yatiman dengan suaminya, Saiful Safrin Sumali. Tanpa memperdulikan nyinyiran sekitar, wanita berusia 26 tahun itu setia mendampingi suami melawan obesitas.
Wanita yang akrab disapa Fatin itu mengatakan pertama kali mengenal sang suami pada tahun 2018. Waktu itu, calon suaminya adalah orang yang pemalu dan kurang percaya diri.
"Waktu awal saya berkenalan dengan suami, dia adalah seorang yang pemalu, tidak percaya diri di tengah khalayak ramai. Saya pun mencoba untuk merubah persepsi suami tentang ini," ungkapnya, dikutip dari Mstar, Jumat (8/9/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memperbaiki kepercayaan diri sang suami, Fatin mulai membagikan video di TikTok. Ia berharap lewat cara tersebut suaminya bisa menyadari kalau ada orang yang mau menerima dia apa adanya.
"Karena itu saya membagikan kisahnya di TikTok, untuk membuat dia semangat dan sadar ada orang yang menerima dia apa adanya. Banyak netizen yang ikut memberikan kata-kata positif dan saran kepada suami," ungkapnya.
Alhasil, sang suami sempat berhasil menurunkan berat badan dari semula 230 kg menjadi 180 kg. Namun pada April 2022, suami Fatin mengalami kecelakaan sepeda motor yang kembali membuat berat badannya membengkak.
"Pada April 2022 suami saya kemalangan. Dia kecelakaan sepeda motor, tangannya patah. Dari situ, berat badannya naik mendadak, bahkan pernah sampai 300 kg," bebernya.
"Dia mulai sadar dan sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Mau jalan susah, duduk nggak nyaman, dan cepat lelah. Akhirnya saya membantu dia untuk berdiet, seperti menjaga pola makan, mengajaknya senam ringan dan berjalan-jalan di taman,"
"Alhamdulillah sekarang berat suami sudah turun ke 280 kg," sambungnya.
Fatin mengaku perjuangan mendampingi suami dalam menurunkan berat badan tak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah ejekan dari dari teman-teman dan masyarakat sekitar.
"Kalau dari teman-teman waktu saya awal menikah, pernah mereka bertanya kenapa saya mau dengan pria yang berbadan gemuk. Tapi nggak masalah, saya melihat hati suami saya, dia ikhlas menyayangi saya, itu yang paling penting," tuturnya.
Bahkan, suaminya juga pernah secara terang-terangan diejek saat sedang berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan.
"Ada sekali, saya dan suami sedang jalan-jalan. Saya tinggal sebentar pergi ke toilet, pas balik suami lagi diejek oleh satu keluarga. Mereka bilang 'Lihat badan abang ini, besar sekali'," tuturnya.
"Semenjak saat itu, setiap kali saya ajak suami pergi ke mana-mana, terutama ke mall, dia pasti malu keluar. Dia lebih suka menyendiri," ucap Fatin.
Fatin pun berpesan kepada orang-orang yang memiliki pengalaman serupa dengan suaminya untuk tidak pernah minder dengan diri sendiri dan terlalu memikirkan perkataan orang lain. Dia juga menegaskan bahwa obesitas tidak disebabkan karena sifat pemalas.
"Kepada mereka yang senasib dengan suami saya, saya harap kalian senantiasa percaya dengan diri sendiri. Biarkan mulut orang-orang berkata-kata, pendapat mereka tidak penting," ujarnya.
"Ibu dan bapak saya juga menerima suami menjadi bagian dari keluarga. Hanya saja mereka beranggapan orang gemuk itu punya sifat pemalas,"
"Ini tidak benar, pemalas itu masalah sifat. Apa yang dihadapi orang bertubuh plus size itu lebih ke soal batasan, seperti kesulitan bergerak, cepat mengantuk, dan kelelahan" tandasnya.
Simak Video "Video: WHO Keluarkan Pedoman Baru Syarat Terapi GLP-1 untuk Obesitas"
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)











































