Ridwan Kamil baru-baru ini bikin heboh gegara menyampaikan 'breaking news'. Rupanya, kabar yang dimaksudnya adalah perihal dirinya ingin 'me time' setelah bertahun-tahun menjabat sebagai gubernur Jawa Barat.
"Saya mau me time. Saya teh mau pergi jauh keliling dunia mulai pekan depan. 10 tahun tidak ada me time kecuali curi-curi waktu sedikit saat kedinasan ke luar wilayah. Mau recharge badan dan pikiran," tuturnya dalam akun Instagram pribadi @ridwankamil, Kamis (7/9/2023).
"Its time for me time. Entah kapan kembali lagi," sambung dia, berkenaan dengan momen ia menyelesaikan jabatan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat masa kini kerap mengartikan konsep 'me time' sebagai momen seseorang menikmati waktu dengan dirinya sendiri. Misalnya untuk sekedar beristirahat, jalan-jalan, atau melakukan apa pun yang disukai. Dengan aktivitas tersebut, seseorang bisa menerapkan rasa sayang (self love) dan apresiasi terhadap diri sendiri (self reward).
Manfaat Me Time Menurut Dokter
Rupanya konsep ini dibenarkan oleh dokter. Seperti dijelaskan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa dr Lahargo Kembaren, SpKJ, dengan menyempatkan me time di tengah kesibukan yang padat, seseorang bisa mendapatkan keseimbangan antara pekerjaan, istirahat, dan aktualisasi diri.
Diharapkan dengan begitu, risiko kelelahan mental (burnout) akibat pekerjaan bisa diminimalkan.
"(Manfaat me time) besar sekali karena kita tidak akan melulu mengurusi masalah pekerjaan, masalah-masalah yang serius, yang rumit, tetapi me time itu saat kita menyadari kita memerlukan juga yang namanya self love mengasihi, menyayangi, mengapresiasi dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh diri kita," terangnya kepada detikcom, Kamis (7/9).
NEXT: Me Time Nggak Harus dengan Jalan-jalan Mahal
Lebih lanjut menurut dr Lahargo, me time untuk mencegah burnout tak harus dengan rekreasi. Istirahat dan menenangkan diri pun sudah merupakan cara me time. Sebab banyak orang berpikir, me time hanya bisa dilakukan dengan jalan-jalan rekreasi, atau membelikan suatu barang untuk diri sendiri.
Di tengah-tengah kesibukan padat pun, seseorang bisa meluangkan waktu untuk me time. Misalnya, sesederhana dengan beristirahat atau mengambil jeda dari kepadatan sehari-hari.
"Coba di-breakdown, waktu-waktu tersebut mungkin sebenarnya ada waktu yang bisa dipakai untuk lebih istirahat, lebih santai. Me time itu nggak berarti kita rekreasi piknik ke mana, tetapi ada jeda di tengah kesibukan kita yang membuat kita lebih cooling down, calm down, membuat kita bisa refreshing lagi," pungkas dr Lahargo.
Simak Video "Video Lansia Juga Bisa Alami Gangguan Kesehatan Mental, Seperti Apa?"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)











































