.webp)
Heboh pesta orgy atau pesta seks yang dilakukan pasutri di Jaksel. Adapun alasan keduanya mengadakan pesta seks yakni untuk mendapatkan kesenangan pribadi.
Memiliki fantasi seksual sebenarnya adalah hal yang wajar. Bahkan pasutri membutuhkan fantasi agar hubungan di antara keduanya bisa lebih bergairah dan tidak membosankan.
Psikolog klinis Veronica Adesla mengatakan fantasi seks dianggap berlebihan dan tidak sehat ketika individu menjadi terobsesi sampai tak bisa menjalani aktivitas dengan normal. Mereka yang sudah terobsesi bukan tak mungkin memaksakan fantasi ke kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Obsesi terhadap fantasi seksual yang menyimpang itu juga menjadi masalah terhadap orang tersebut. Kalau dia sadar itu tidak sehat dan didiamkan, bisa berdampak buruk pada aktivitas keseharian misal saat bekerja, sendirian, itu akan terus muncul dan mengganggu," ungkap Vero kepada detikcom, Rabu (13/9/2023).
Selain itu fantasi seksual yang berlebihan akan mendorong mereka untuk memenuhinya, bahkan tanpa mempertimbangkan konsekuensi atau norma di masyarakat. Fantasi seks yang berlebihan juga dikaitkan dengan orgy atau pesta seks yang dilakukan demi memuaskan hasrat.
Fantasi seksual yang tidak sehat juga ketika fetish sudah mengandung unsur kekerasan dan kelainan perilaku, misal berhasrat ketika membayangkan pasangan tersakiti secara fisik.
"Kalau dicoba untuk diatasi sendiri nggak bisa, carilah bantuan ke psikolog klinis yang menguasai isu ini. Jadi bisa dapat pencerahan dan bantuan," pungkas Vero.
(kna/up)
