Di media sosial viral video yang menyebut mengonsumsi jengkol bisa berisiko memicu kerusakan ginjal. Faktanya jengkol mengandung zat yang memang bisa menimbulkan bahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Spesialis penyakit dalam dan Chairman Junior Doctors Network Indonesia (JDN) dr Andi Khomeini Takdir Haruni SpPD(K) mengatakan ada semacam zat yang terkandung di dalam jengkol yang bisa mengkristal di ginjal. Hal tersebutlah yang memicu kerusakan ginjal saat mengonsumsi jengkol.
"Ada orang yang begitu makan jengkol tidak bisa memetabolisme zat itu dan terbentuk kristal jengkolic acid dalam tubuhnya. Bentuknya seperti serpihan batu. Nah, kristal-kristal itu melukai ginjalnya, saluran kencingnya," kata dokter yang akrab disapa dr Koko ini saat diwawancarai detikcom ditulis Kamis (14/9/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika zat jengkolic acid dibuang melalui urine, warnanya agak mirip susu. Zat tersebut bisa melukai saluran kencing hingga terjadi hematuria atau kencing berdarah.
Selain itu asam jengkolat dalam tubuh bisa membentuk kristal-kristal yang bisa memicu hidronefrosis atau sumbatan pada ginjal yang menyebabkan jarang kencing sampai nefropati.
Namun sampai saat ini masih tidak diketahui secara pasti jumlah konsumsi jengkol yang bisa memicu kerusakan ginjal. Selain itu penyakit ginjal juga bisa muncul karena metabolisme pada tubuh yang buruk, bukan hanya karena makan jengkol.
"Makan jengkol tiap hari dan sampai berapa lama dia mengalami kerusakan ginjal itu belum ada ujinya," ucap dr Koko.











































