Seorang pria asal Malaysia bernama Mahathir (21) mengalami diabetes dan harus menjalani amputasi kaki akibat terlalu sering mengonsumsi minuman soda. Mahathir menceritakan bahwa ia pertama kali didiagnosis mengalami diabetes seminggu sebelum Ramadan 2023.
Ia juga menyinggung soal kebiasaan buruknya suka mengonsumsi minuman manis seperti minuman berkarbonasi.
"Karena kencing manis. Aku lebih banyak minum air (manis) daripada makan. Aku baru beli kalau pulang sekolah, baru beli kalau pulang sekolah," kata Mahathir dikutip dari Mstar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kakinya diamputasi, Mahathir mengaku kini kesulitan dalam beraktivitas, mulai dari berjalan hingga bekerja. Walaupun begitu, Mahathir mengaku kondisi tersebut tidak membuatnya patah semangat.
"Jalannya susah. Jalannya juga susah, kerja juga berat. Insya Allah kalau ada rezeki untuk masuk (bekerja). Kalau tidak, cari rezeki yang lain," tutur pria yang pernah bekerja di salah satu restoran cepat saji di Kuala Lumpur selama setahun lebih.
Karena kejadian yang menimpanya, salah satu lembaga amal di Malaysia memberikan Mahathir bantuan berupa kaki palsu.
"Saya sangat senang bisa berjalan. Terima kasih telah membantu keluarga kami," pungkasnya.
Kenapa Pasien Diabetes Bisa Sampai Harus Diamputasi?
Diabetes yang dialami seseorang dapat menjadi tidak terkontrol dan menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Kondisi tersebut bisa menyebabkan komplikasi yang berkaitan dengan pembuluh darah, baik yang besar maupun kecil.
Spesialis penyakit dalam, konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes Dr dr Indra Wijaya, MKes, SpPD-KEMD, FINASIM, FACP mengatakan bahwa kondisi ini bisa semakin menjadi berat akibat adanya infeksi atau komorbid lain.
"Diabetes tidak terkontrol (gula darah tinggi) dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, termasuk pembuluh darah kaki sehingga aliran darah tidak lancar dan diperberat dengan adanya infeksi ataupun komorbid lain, sehingga rentan amputasi kaki," ujarnya pada detikcom.
Ciri-ciri Luka karena Diabetes
Dikutip dari Medical News Today, luka yang dialami oleh pengidap diabetes membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh. Penyembuhan yang lambat dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan komplikasi lain.
Dokter spesialis perawatan luka diabetes dr Adisaputra Ramadhinara, MSc, CWSP, FACCWS menuturkan luka pada pengidap pasien diabetes umumnya terjadi karena gesekan maupun luka kecil yang tidak disadari.
"Sering kali pengidap diabetes itu punya kebiasaan buruk, yakni nggak nge-cek kebersihan kakinya habis mandi. Tiba-tiba ada luka aja, entah terkena gesekan pintu atau tiba-tiba berdarah," ujarnya saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan bahwa kondisi setiap pasien bisa berbeda dan membutuhkan penanganan yang berbeda juga.
"Setiap orang keluhannya berbeda ya, penanganannya juga nanti beda. Ada baiknya sadari sejak dini kalau punya diabetes ya periksa dan kontrol gula darah," pungkasnya.
Adapun ciri-ciri luka diabetes dibagi sebagai berikut:
Diabetes Basah
- Terjadi luka yang cenderung basah pada bagian tubuh. Luka yang basah disebabkan oleh proses infeksi dalam jaringan tubuh yang luka hingga menimbulkan nanah.
- Luka basah yang dimiliki pengidap diabetes biasanya tidak akan terasa sakit.
Diabetes Kering
- Terjadi luka yang cenderung kering pada bagian tubuh.
- Ditandai dengan perubahan warna kulit pada yang luka seperti ada warna hitam di dalam kulit.
- Menimbulkan rasa sakit yang luar biasa karena pembuluh darah mampet.