.webp)
Sosok Panji Petualang beberapa waktu lalu menuai sorotan netizen. Pasalnya berbeda dari sebelumnya kerap tampak di layar kaca, Panji baru-baru ini terlihat menjadi jauh lebih kurus. Rupanya, ia memang mengidap diabetes dengan kadar gula sempat mencapai angka 500.
Kabar terbarunya, Panji mengungkapkan dirinya sudah sembuh. Kadar gulanya pun sudah kembali normal, dengan angka berkisar 120 hingga 150.
"Alhamdulillah sekarang sudah sehat. Alhamdulillah Allah kasih sembuh. Saya nggak mau orang lain yang nyatain tapi saya sendiri yang nyatain. Sembuh, sudah," ujar Panji saat ditemui detikcom, Rabu (20/9/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"500 (kemarin). Sekarang sudah 120 sampai 150. Cepat, enam bulan. Dalam enam bulan itu pengobatan satu bulan, sembuhnya itu dua bulanan. Sekarang sudah mulai stabil lagi," imbuhnya.
Ia mengaku, tak ada pantangan tertentu untuk menjaga kondisi kesehatannya kini. Baginya, yang terpenting adalah mengendalikan stres dan tetap ada asupan makan agar tubuh tak malah semakin kurus.
"Kalau misalkan kita sudah kebiasaan makan, kita dikasih nggak makan, stres yang ada. Mlaah kurus, makan saja. Saya sembuh kok sekarang Alhamdulillah. Kalian juga pasti bisa," bebernya.
"Kalau kalian memang posisinya kayak daging kambing atau santan memang nggak boleh. Itu saya hindari," ujar Panji lebih lanjut.
Sebelumnya pada Agustus lalu, Panji sempat mengungkapkan kadar gulanya saat itu sempat mendekati angka 300. Disebutkannya, kondisinya saat itu berkaitan dengan pola makan yang tidak teratur.
"Pola makan saya sempat nggak bener akhirnya gula darah saya naik dan bikin badan drop. Akhirnya sering lemas, berat badan drastis turun, sekarang lagi juga mulai terapi," ucap Panji dalam tayangan di kanal Youtube-nya.
Ia sempat menduga, kondisi fisiknya semakin drop setelah digigit ular.
"Cuman kemarin imun drop pas kena gigitan ular. Langsung di situ, drastis banget karena kena diabetes, imun saya rontok juga karena bisa king kobra sampai tangan melepuh tapi alhamdulillah Allah jaga saya," tuturnya saat itu.
Dihubungi secara terpisah, dokter spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno SpPD menyebut sebetulnya tidak ada kaitan antara racun ular dengan penyakit diabetes. Begitu juga perihal imunitas yang menurun tidak berkenaan dengan risiko diabetes, namun berisiko memicu terjadinya infeksi bakteri, virus, hingga jamur.
"Apakah racun ular memperburuk diabetes? Secara literatur tidak disebutkan. Racun ular hanya bertahan sebentar di dalam tubuh, setelah diberikan antinya, maka akan dibuang oleh tubuh," terang dr Aru saat itu.
