Salah Kaprah soal Pil Biru, Obat Disfungsi Ereksi yang Sering Dikira Obat Kuat

Salah Kaprah soal Pil Biru, Obat Disfungsi Ereksi yang Sering Dikira Obat Kuat

Atta Kharisma - detikHealth
Jumat, 22 Sep 2023 17:30 WIB
Salah Kaprah soal Pil Biru, Obat Disfungsi Ereksi yang Sering Dikira Obat Kuat
Ilustrasi viagra (Foto: Getty Images/samael334)
Jakarta -

Pil biru adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan viagra atau obat dengan bahan aktif sildenafil sitrat untuk mengatasi masalah disfungsi seksual pada pria. Namun penggunaannya banyak dipakai sebagai 'obat kuat' agar tahan lama di ranjang. Bahkan tidak sedikit usia muda yang mengonsumsi pil biru dengan harapan memperkuat ereksi.

Ahli urologi dr Widi Atmoko, SpU(K), FECMS, FICS mengatakan pil biru sebenarnya menjadi salah satu obat yang diresepkan oleh dokter untuk pasien yang mengalami gangguan ereksi. Boleh saja dikonsumsi namun tetap haus dengan pngawasan dokter.

"Kalau dibilang buat dewasa muda atau 30 tahun ke bawah aman atau tidak, boleh saja. Kita ada beberapa kasus pria usia 30-an tahun, mungkin dia punya riwayat perokok berat, obesitas, terus dia datang dengan gangguan ereksi. Jadi pada prinsipnya kalau kita dari urologi, pil biru ini sebagai prescribe treatment," terangnya dalam konferensi pers, Jumat (22/9/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, dr Widi menegaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat tersebut. Pertama, konsumsi obat tersebut sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

"Jadi sebenarnya banyak tipe obat ini. Kalau dibilang aman ya aman, tapi sesuai dosisnya. Karena banyak sekali dosisnya. Ada yang kerjanya 4-6 jam, ada yang sampai 36 jam," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ia juga mewanti-wanti untuk tidak membeli obat kuat yang dijajakan di pinggir jalan maupun situs online.

"Bisa dibilang pil biru ini sudah di mana-mana. Di pinggir jalan juga ada obat kuat atau pil biru, tapi kita pernah melakukan penelitian. Ternyata, banyak sekali obat ini dalam tanda kutip palsu," ungkapnya.

"Jadi hati-hati nanti untuk obat yang tidak dijual di apotik secara resmi. Bahkan yang dijual online pun banyak yang tidak resmi, tidak asli. Udah obatnya mahal, terus nggak ada efek, ya sayang," tandasnya.




(ath/kna)

Berita Terkait