.webp)
Sudah menjadi rahasia umum, disfungsi ereksi adalah salah satu masalah kesehatan yang bisa timbul akibat konsumsi rokok. Tak terkecuali buat para muda-mudi yang baru saja memulai coba-coba rokok, risiko disfungsi ereksi pun tak kalah besarnya.
Ahli urologi dr Widi Atmoko, SpU(K), FECMS, FICS, menjelaskan ereksi terjadi saat ada peningkatan aliran darah ke alat vital pria. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah, sehingga menghambat aliran darah menuju penis yang memicu terjadinya ereksi.
"Jadi pada kasus-kasus perokok itu, dia ada gangguan di dinding pembuluh darahnya," ujarnya kepada detikcom, Jumat (22/9/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga otomatis kalau misalnya dia gangguan pembuluh darah, yang mana kalau ereksi dia sangat berperan penting, sehingga jadi tidak bisa ereksi pasiennya. Terjadi penumpukan plak dan lain-lain," jelasnya lagi.
Usia Masih Muda, Rentan Juga Alami Disfungsi Ereksi?
dr Widi menuturkan kaum muda sebenarnya memiliki prevalensi mengalami disfungsi ereksi yang lebih kecil dibandingkan orang yang lebih tua. Namun, jika menerapkan gaya hidup yang tidak baik, bukan tidak mungkin orang-orang berusia muda ini mengalami gangguan fungsi seksual di usia 20 atau 30 tahun.
"Kalau dia dari awal sudah perokok berat, obesitas berat, sudah tentu umur 20-30 itu bisa ada keluhan gangguan ereksi," tandasnya.
(ath/kna)
