Pasca hidup berdampingan dengan tikus, Paris kini dibayangi wabah kutu busuk. Pemerintah di sana dibuat ketar-ketir lantaran sebentar lagi tegah menggelar Olimpiade di musim panas mendatang.
Dikutip dari Reuters, pejabat setempat melakukan rapat darurat pada Jumat terkait krisis yang diakibatkan kutu busuk, termasuk dengan ahli pengendalian hama. Kutu busuk sebenarnya merupakan serangga kecil, pipih, tidak bersayap, berukuran sekitar seperempat 2,5 cm.
Kutu busuk ini biasanya bersembunyi di kasur dan tempat tidur, suka memakan darah dan menggigit di malam hari. Kutu busuk dianggap sebagai salah satu hama pengganggu utama di dunia, inang utama kutu busuk adalah manusia,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun parasit dapat terinfeksi patogen manusia, belum ada penelitian ilmiah yang menemukan parasit tersebut menularkan penyakit.
Kutu busuk betina dapat bertelur satu hingga lima telur sehari dan bisa bertelur 200 sampai 500 telur seumur hidupnya. "Mereka bertahan hidup berbulan-bulan sambil menunggu makanan berikutnya," kata para ahli pengendalian hama.
Mirisnya, wisatawan kereta api, penonton bioskop, dan influencer AS di Paris yang menghadiri Paris Fashion Week ikut terkena gigitan serangga tersebut.
Apa Kata Pemerintah Prancis?
Anggota parlemen Mathilde Panot membawa botol yang menurutnya berisi kutu busuk ke parlemen. Dia mengatakan kepada Perdana Menteri Elisabeth Borne bahwa kutu busuk ada di mana-mana dan dia mengecam pemerintah karena tidak ada tindakan.
"Nyonya Perdana Menteri, serangga-serangga kecil ini menyebarkan keputusasaan di negara kita. Apakah kita perlu menunggu Matignon (kantor PM) dipenuhi kutu busuk sebelum Anda bertindak?" kata Panot.
Anjing pelacak sedang memeriksa kereta api Prancis untuk mencari kutu busuk meskipun sejauh ini tidak ada satu pun yang ditemukan di angkutan umum, klaim menteri transportasi.
Wabah Kutu di Paris
"Antara tahun 2017 hingga 2022, satu dari sepuluh rumah tangga di Prancis diserang kutu busuk," kata otoritas kesehatan.
Badan Nasional Keamanan Pangan, Lingkungan dan Tempat Kerja (ANSES) mengatakan kehadiran kutu busuk bukan berarti kebersihan yang buruk.
Sebuah organisasi perusahaan pengendalian hama mengatakan laporan kutu busuk pada periode Juni-Agustus meningkat 65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pengendalian hama mahal dan seringkali di luar jangkauan keluarga berpenghasilan rendah.
Paris tidak sendirian. Kelompok pengendalian hama Orkin tahun ini merilis daftar kota kutu busuk terkemuka di AS. Chicago, New York dan Philadelphia menempati posisi teratas.
"Tentu saja kita mempunyai lebih banyak kutu busuk dibandingkan sebelumnya, sama seperti kota-kota besar lainnya di dunia," kata Nicolas Roux de Bezieux, salah satu pendiri konsultan pengendalian hama Badbugs. "Tetapi ini bukanlah ledakan yang Anda bayangkan saat menonton televisi."
NEXT: Mengapa Kutu Busuk Mewabah di Paris?
Ahli entomologi Jean-Michel Berenger mengatakan kepada surat kabar Le Monde bahwa beberapa dekade lalu, kutu busuk dapat dikendalikan dengan insektisida yang murah dan ampuh. Insektisida tersebut, termasuk DDT, kemudian diketahui berbahaya bagi kesehatan manusia dan dilarang.
"Kutu busuk sayangnya sudah resisten terhadap insektisida lain yang lebih ringan," kata para ilmuwan.
Dugaan peningkatan jumlah kutu busuk terbaru di Paris sebagian disebabkan oleh kebangkitan pariwisata pasca pandemi global COVID-19. Kutu busuk sering kali dibawa dalam pakaian dan bagasi.
Simak Video "Video: Jangan Anggap Remeh Kutu pada Kucing!"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)











































