Gonore Lagi Viral di Medsos, dr Boyke Wanti-wanti Varian 'Super' Juga Hantui RI

Gonore Lagi Viral di Medsos, dr Boyke Wanti-wanti Varian 'Super' Juga Hantui RI

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 10 Okt 2023 15:30 WIB
Gonore Lagi Viral di Medsos, dr Boyke Wanti-wanti Varian Super Juga Hantui RI
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tatyana Mokshanska
Jakarta -

Infeksi gonore atau kencing nanah baru-baru ini ramai dibahas di media sosial. Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menyebut perbedaan gonore pada pria dan wanita paling khas terkait gejala.

Kasus gonore di wanita disebut dr Boyke seringnya tidak bergejala. Bukan tanpa sebab, alasannya berkaitan dengan saluran uretra lebih lebih pendek dibandingkan pada kasus pria.

"Kalau pada pria, saluran uretra-nya panjang, seringkali ada gejala, komplikasi paling sering kalau pada pria adalah mastitis, yang bisa nanti menjadi kanker kalau nggak diobati," beber dr Boyke saat dihubungi detikcom baru-baru ini, ditulis Selasa (10/10/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita juga tidak lantas bebas dari risiko komplikasi meski seringnya tidak mengeluhkan gejala. Komplikasi yang perlu diwaspadai meliputi radang panggul, sampai penyumbatan saluran telur berujung pada kehamilan di luar rahim. Kasus terberat, terjadinya kemandulan.

dr Boyke menekankan pengobatan gonore perlu dilakukan dengan tuntas, bukan tidak mungkin infeksi akan kembali muncul imbas perawatan tak rampung.

ADVERTISEMENT

"Banyak kan orang malu kena gonore, jadi berobat sendiri, beli obat sendiri terus kumannya baru setengah mati, sudah berhenti minum obat, akhirnya nggak sembuh," sambung dia.

Dalam beberapa kasus, hal ini juga kerap terjadi saat gonore terus bermutasi. Pengobatan dari beberapa tahun lalu hingga saat ini terus berkembang lantaran beberapa obat tidak lagi 'mempan' alias resisten terhadap infeksi gonore pasien.

Kasus yang sama seperti strain baru gonore muncul di Amerika Serikat, sempat bikin heboh lantaran 'kebal' pada lima kelas antibiotik yang diberikan di AS. Bahkan, dinamakan 'super gonore'.

"Infeksi super gonore, ada, jaman dulu saya ngobatin gonore cukup dengan penisilin, tapi karena banyak kebal, harus pakai yang naik lagi, sampai sekarang gonore bermutasi menjadi lebih kebal ya, makanya banyak obat-obat antibiotik yang sudah tidak mempan, sehingga mengobati gonore pun kadang-kadang harus melakukan pemeriksaan cek resistensi gonore," sambung dia.

"Kebal karena mungkin sudah berkali-kali, berobat tidak tuntas, akhirnya kumannya jadi kebal, skrg dikasihnya generasi terbaru, sudah mulai obat-obatan yang keras," pungkasnya.

Di tengah ancaman resisten obat imbas mutasi gonore, dr Boyke mengimbau masyarakat untuk berhenti melakukan seks bebas. Jika pun membeli antibiotik, diperlukan resep dokter sehingga jumlah dosis yang digunakan sesuai dengan arahan tenaga kesehatan, dan disiplin menghabiskan obat antibiotik.

"Gonore bisa saja berujung kematian, kaitan mungkin ke prostat, lama-lama jadi kanker, atau gonore tidak diobati, dia bisa sampai ke ginjal. Yang penting adalah kalau sudah ada kencing nanah, segera diobati sebelum terjadi komplikasi," pungkasnya.




(naf/kna)

Berita Terkait