Seorang dokter di Texas, Amerika Serikat, bernama Dr Daniel Bockmann (54) menceritakan kisahnya mengidap kanker. Penyakit yang ada di tubuhnya itu bahkan sudah menyebar ke organ tubuh lain dan membuatnya divonis hanya hidup selama enam bulan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter sekaligus praktisi chiropractic ini didiagnosa mengidap kanker usus besar stadium 4 dan ditemukan tumor seukuran bola softball di rektumnya pada tahun 2021. Tidak hanya itu saja, tim medis yang menangani juga mengatakan bahwa kankernya sudah menyebar, tiga di paru-paru dan tujuh di organ hatinya.
Awalnya Dikira Sakit Perut Biasa
Bockmann menceritakan, awalnya ia merasakan ketidaknyamanan gastrointestinal ringan berupa sembelit dan diare. Ia mengira hanya mengalami dehidrasi dan tidak cukup serat. Kondisi tersebut akhirnya membuat pencernaannya tidak sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ketika ia mulai memperbanyak air dan serat di makanannya, kondisinya tidak membaik. Bahkan dalam beberapa bulan kondisinya memburuk.
"Di titik itu, saya merasakan rasa sakit terus menerus. Rasanya seperti sedang duduk di atas bola golf," ucap Bockmann dikutip dari Daily Mail.
Bockmann kemudian mengalami neuralgia, yaitu rasa sakit tajam dan mengejutkan yang mengikuti jalur saraf. Bockmann lantas menjalani prosedur kolonoskopi untuk mengetahui apa masalah kesehatan yang dialaminya. Dari prosedur tersebut akhirnya ditemukan tumor pada rektumnya, serta tiga tumor di paru-paru dan tujuh tumor di hatinya.
Lakukan Kemoterapi dan Kondisinya Sempat Membaik
Semenjak kejadian tersebut, Bockmann lantas menjalani 30 putaran prosedur kemoterapi dan radiasi. Selain itu juga dilakukan prosedur reseksi hati untuk mengangkat sepertiga hati yang dijangkiti tumor, dan operasi pada tumor rektum primer.
Dokter juga memasang kantong ostomi, yaitu kantong plastik yang digunakan untuk menampung limbah melalui lubang bedah di usus.
Kondisi Bockmann lantas membaik dan tumornya juga mulai mengecil. Namun, ketika prosedur reseksi usus ingin dilakukan, kondisi Bockmann justru mengalami perburukan. Ia yang harusnya dirawat selama dua hari bahkan harus memperpanjang masa inapnya selama tiga bulan.
Hal tersebut terjadi karena ia mengalami ileus. Kondisi tersebut terjadi ketika usus kecilnya tidak dapat berkontraksi dan membuang kotoran dengan normal. Berat badannya bahkan turun 22 kilogram.
"Saya tidak bisa berjalan. Otot-ototku telah melemah. Saya tidak bisa mandi. Selama itu, saya menyikat gigi mungkin lima kali. Menyikat gigi hari ini merupakan pencapaian besar," katanya.
Tumor di Rektumnya Akhirnya Hilang
Bockmann akhirnya dirawat secara intensif selama setahun di rumah sakit. Selama di rumah sakit, ia juga ditemani oleh sang ibu yang bernama Maggie.
Setelah berat badannya sempat turun drastis, Bockmann perlahan-lahan mulai mengembalikan berat badannya. Ia berolahraga di gym setidaknya tiga kali dalam seminggu dan terkadang juga melakukan hiking.
Tidak hanya itu, ia juga melakukan diet keto dengan mengurangi sebagian besar asupan karbohidrat dan memilih protein dari daging seperti dari ayam dan salmon. Hal tersebut dilakukannya untuk membuat sel kanker 'kelaparan'.
Tumor di rektum yang sebelumnya sebesar bola softball akhirnya hilang. Namun, Bockmann masih memiliki satu tumor di hatinya, tiga di paru-paru kiri, dan satu di paru-paru kanan.
Tumor Baru Malah Muncul di Pankreasnya
Setelah kondisinya berangsur membaik, Bockmann justru kembali dihadapkan dengan kemunculan tumor baru di pankreasnya. Jika dibiarkan dan membesar, tumor tersebut dapat memutus saluran empedu dan menyebabkan gagal hati.
"Ketika dokter ditanya berapa harapan hidupnya, dia tidak mau menjawabnya. Tapi akhirnya ia mau menjawab dan berkata dua sampai enam bulan lagi," ceritanya.
Bockmann kini hanya memiliki tiga pilihan untuk menghadapi kondisi kesehatannya. Menjalani imunoterapi eksperimental, melanjutkan kemoterapi, atau menghentikan pengobatan dan melakukan perawatan paliatif. Perawatan paliatif merupakan perawatan khusus yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup orang-orang dengan penyakit serius.
Walaupun kini muncul tumor baru di tubuhnya, Bockmann merasa sangat optimistis. Ia bahkan merasa sangat bahagia dengan apa yang ia alami.
"Saya lebih bersemangat dan haus akan kehidupan daripada sebelumnya. Ini merupakan efek samping yang luar biasa dan tidak terduga," pungkasnya.











































