Kabar Terbaru Aktris Candy Nimaz Dewantary, 'Banting Setir' Jadi Psikolog Klinis

Kabar Terbaru Aktris Candy Nimaz Dewantary, 'Banting Setir' Jadi Psikolog Klinis

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 13 Okt 2023 07:34 WIB
Kabar Terbaru Aktris Candy Nimaz Dewantary, Banting Setir Jadi Psikolog Klinis
Nimaz Dewantary. (Foto: Instagram @nimazdewantary)
Jakarta -

Nimaz Dewantary yang dulu dikenal sebagai aktris, kini 'banting setir' fokus menjalani kariernya di bidang psikolog klinis dewasa. Wanita kelahiran 1995 itu tergabung dalam Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPSI) sebagai anggota.

Selama menjadi psikolog, dirinya banyak tertarik menangani pasien obsessive compulsive disorder (OCD). Gangguan mental yang kerap dikaitkan dengan obsesi kerapihan dan bersih-bersih, disebutnya tak selalu demikian.

Pasien OCD disebut Nimaz bisa mengalami gangguan di kesehariannya imbas tidak bisa berhenti melakukan sesuatu hal secara berulang. Lantas, bagaimana sih awal mula Nimaz memilih berkarier menjadi psikolog?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awal mulanya dulu kan sebenarnya syuting dari SMP, SMA, kuliah juga masih syuting sih, tapi setelah lulus S1 memang aku juga kan sarjana S1-nya sarjana psikologi, kaya aku senang apa yang aku pelajarin, kemudian kan kalau syuting dari dulu sudah syuting, pengen ngerasain hal yang baru, yang lain," beber Nimaz saat ditemui detikcom di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023).

"Terus abis itu akhirnya setelah lulus S1 memutuskan untuk lanjut saja deh S2, kemudian yasudah akhirnya selesai S2 akhirnya aku praktik klinis," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Pemain sinetron Candy yang baru saja menikah tahun lalu, kini sudah dikaruniai buah hati yang berusia dua bulan. Dirinya merasa berkarier menjadi psikolog klinis memberikan ruang atau waktu merawat anak, ketimbang profesinya di entertainment.

Suatu ketidaksengajaan hingga akhirnya Nimaz menjadi psikolog klinis, ia mengaku sempat tidak diterima di jurusan yang diinginkan saat mendaftar S1. Sempat kebingungan, Nimaz kemudian mencari alternatif kampus terdekat dari rumah dan melihat prodi atau jurusan paling bagus di universitas tersebut.

"Tapi karena nggak kesengajaan itu pas belajar justru aku suka banget, dan khususnya memang aku senang banget mata kuliah yang berbau dengan psikolog klinis, makanya S2-nya magister ambil ilmu psikologi juga," sambungnya.

"Sekarang banyak pasien yang aku tangani, tapi kalau aku sendiri memang banyaknya menangani pasien dengan gangguan obsessive compulsive, aku fokusnya banyak di situ aku juga tertarik sekali dengan isu-isu itu, dengan keluhan depresi kemudian juga ada gangguan mood gangguan kepribadian," pungkasnya.




(naf/naf)

Berita Terkait