- Apa Itu ADHD?
- Gejala ADHD 1. Inatensi 2. Hiperaktivitas 3. Impulsivitas
- Ciri-ciri ADHD pada Anak Ciri inatensi Ciri hiperaktivitas dan impulsivitas
- Faktor Penyebab ADHD 1. Faktor Genetik (Keturunan) 2. Faktor Fungsi Otak 3. Faktor Lingkungan 1. Genetik 2. Defisit neurotransmitter 3. Kelambatan perkembangan sistem pembangkitan di otak 4. Perkembangan otak yang abnormal
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kondisi yang ditunjukkan dengan kurangnya kemampuan memperhatikan. Pasien ADHD biasanya over aktif, bertindak impulsif, dan tidak bisa konsentrasi dalam waktu lama.
Yuk simak penjelasan lebih lanjut tentang ADHD.
Apa Itu ADHD?
Dikutip dari Poltekkes Kemenkes Surakarta, ADHD adalah gangguan neurobiologis tanpa penyebab yang spesifik yang dapat terjadi pada usia anak dan dewasa. Keadaan ini sebaiknya dikenali sejak dini sehingga bisa ditangani secepatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ADHD pada anak dikenali selama proses pembelajaran di kelas. Anak ini biasanya tidak bisa melakukan kegiatan dengan tenang, mengganggu orang lain, terlihat selalu bergerak seperti tidak kenal lelah.
Gejala ADHD
Gejala juga merujuk pada tipe ADHD yaitu kondisi yang paling menonjol pada pasien. Dikutip dari Jurnal Harian Regional Universitas Udayana, berikut tiga gejala utama dari ADHD:
1. Inatensi
Kondisi ini ditandai tidak mampu fokus dan perhatiannya mudah dialihkan. Inatensi mengakibatkan pasien ADHD mudah bosan, melamun, cepat panik atau bingung, lambat, dan tidak fleksibel.
2. Hiperaktivitas
Dikutip dari Jurnal Ilmiah Kependidikan, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal karena disebabkan disfungsi neurologi dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.
3. Impulsivitas
Dikutip dari repository UIN Jakarta, impulsivitas adalah sifat multidimensional dengan banyak komponen yang dapat menggambarkan kecenderungan perilaku yang berbeda. Impulsiv ditandai dengan keputusan yang diambil tanpa pikir panjang. Pada pasien ADHD usia sekolah, gejala ini ditandai dengan tidak disiplin mengikuti aturan.
Ciri-ciri ADHD pada Anak
Dikutip dari tulisan berjudul Attention Deficit Hyperactivity Disorder: Diagnosis dan Pendekatan Holistik, ADHD pada anak memiliki ciri-ciri tertentu. Dalam tulisan karya Suci Widya Primadhani yang dimuat di Jurnal Agromed Unila, ciri ditulis berdasarkan tipe dan gejala yang muncul pada pasien ADHD
Ciri inatensi
- Gagal memberi perhatian pada detail dan ceroboh dalam pekerjaan sekolah atau aktivitas lain.
- Sulit memusatkan perhatian saat belajar atau bermain.
- Kerap terlihat tidak mendengar saat terjadi pembicaraan.
- Sering salah atau tidak mengikuti instruksi saat mengerjakan tugas, ujian atau menyelesain kewajiban kerja.
- Kesulitan mengorganisir pekerjaan dan aktivitas lain.
- Tidak suka dan sering menghindari pekerjaan yang diselesaikan dalam waktu lama.
- Sering bingung dan kehilangan barang.
- Kerap lupa aktivitas sehari-hari.
Ciri hiperaktivitas dan impulsivitas
- Sering merasa gelisah dengan mengetuk kaki, tangan, atau menggeliat di kursi.
- Kerap meninggalkan kursi saat seharusnya duduk.
- Tidak terlihat lelah dan terus berlari.
- Tidak bisa duduk diam saat diberi instruksi.
- Kerap bertindak seperti sedang mengendarai motor.
- Kesulitan menunggu giliran saat antri.
- Sering memotong pembicaraan, memaksa, melontarkan jawaban saat pertanyaan belum selesai.
Faktor Penyebab ADHD
Seperti yang telah dijelaskan, ADHD tidak memiliki penyebab khusus atau tertentu. Beberapa faktor penyebab ADHD adalah:
1. Faktor Genetik (Keturunan)
Anak dengan orang tua yang menyandang ADHD memiliki delapan kali kemungkinan mempunyai resiko mendapatkan anak ADHD. Namun, belum diketahui gen mana yang dapat menyebabkan ADHD
2. Faktor Fungsi Otak
Secara umum terdapat mekanisme pengaktifan (eksitasi) dan penghambat (inhibisi) pada sel saraf di dalam otak. Pada anak kecil, sistem penghambat belum berkembang sempurna sehingga kerap bertindak impulsif.
Sistem inhibisi akan berkembang pada usia 2-4 tahun menjadi sangat kuat. Pada anak dengan ADHD, perkembangan sistem inhibisi lebih lambat dengan kapasitas yang sangat kecil.
3. Faktor Lingkungan
Maksud lingkungan adalah aspek yang sangat luas di sekeliling pasien ADHD yaitu:
- Lingkungan psikologis: relasi dengan orang lain, kejadian pada pasien
- Lingkungan fisik: makanan, minuman
- Lingkungan biologis: cedera otak, radang otak, komplikasi saat melahirkan.
Beberapa hipotesis penelitian menyebutkan beberapa penyebab ADHD adalah:
1. Genetik
Banyak anak yang menderita ADHD memiliki kerabat dekat yang memiliki gejala serupa
2. Defisit neurotransmitter
Dua neurotransmitter pada otak tampaknya berperan dalam regulasi jumlah pembangkitan dan perhatian. Kedua neurotransmitter tersebut noradrenaline dan dopamine. Konsumsi obat memengaruhi regulasi keduanya.
3. Kelambatan perkembangan sistem pembangkitan di otak
Pengobatan stimulan meningkatkan pembangkitan di otak. Terdapat beberapa indikasi bahwa kemungkinan anak-anak ADHD menderita kelambatan pembangkitan yang membuat mereka tidak sensitif terhadap rangsang.
4. Perkembangan otak yang abnormal
Hal ini karena tidak berfungsinya lobus frontal. Lobus frontal adalah area pada otak yang mengumpulkan input auditori dan visual yang berlebihan.
Demikian penjelasan tentang ADHD meliputi pengertian, tipe, ciri, dan faktor penyebab. Sebagai catatan, diagnosis ADHD hanya ditegakkan dokter yang memiliki kompetensi. Dokter juga yang akan menentukan terapi pengendalian ADHD.
(row/row)











































