Dokter Saraf Ungkap Anak Muda Juga Bisa Kena Stroke, Ini Pemicunya

Dokter Saraf Ungkap Anak Muda Juga Bisa Kena Stroke, Ini Pemicunya

Averus Kautsar - detikHealth
Senin, 16 Okt 2023 15:03 WIB
Dokter Saraf Ungkap Anak Muda Juga Bisa Kena Stroke, Ini Pemicunya
Foto: Getty Images/iStockphoto/designer491
Jakarta -

Stroke merupakan salah satu jenis penyakit kardiovaskular yang banyak ditakuti oleh masyarakat. Stroke merupakan gangguan peredaran darah otak yang terjadi akibat pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah ke otak mengalami penyumbatan.

Dokter spesialis saraf dr Al Rasyid SpS(K) menuturkan bahwa stroke bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak muda. Ia mengatakan bahwa stroke di usia muda dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan dan kehidupan sosial anak muda yang normalnya, masih dalam usia produktif.

"Stroke dapat mengganggu aktivitas dan pekerjaan seseorang ya jadi bisa menjadi beban baik secara sosial, biaya, maupun secara individu," ucap dr Rasyid ketika ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan dari penyakit stroke setelah pasien pulang dari rumah sakit misalnya seperti kerusakan otak permanen, cacat fisik, kehilangan kemampuan berbicara, gangguan penglihatan, hingga kematian," sambungnya.

dr Rasyid menekankan bahwa penting untuk masyarakat memahami faktor risiko dan gejala awal yang muncul dari pengidap stroke. Tanda-tanda gejala awal ini bisa menjadi salah satu bentuk deteksi dini sebelum melakukan pemeriksaan.

ADVERTISEMENT

Ia menuturkan bahwa secara garis besar, gejala stroke yang muncul pada anak muda secara umum mirip dengan orang tua. Menurutnya perubahan gaya hidup anak muda yang tidak sehat saat ini dapat meningkatkan risiko penyakit stroke.

Beberapa gejala stroke yang dapat dilihat antara lain adalah senyum yang tidak simetris, sulit menelan air, hingga gerak separuh anggota badan tiba-tiba melemah. Selain itu, gejala lain yang dapat dilihat adalah sulit berbicara hingga tidak nyambung ketika diajak berbicara.

"Selain itu, gejala stroke yang bisa diketahui itu rasa kebas, baal, atau kesemutan pada separuh tubuh, pandangan salah satu mata menjadi rabun atau kabur, dan munculnya sakit kepala hebat secara tiba-tiba," ujar dr Rasyid.

dr Rasyid mengatakan gejala sakit kepala yang muncul pada pengidap stroke muncul mendadak dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Selain itu, pengidap stroke umumnya juga mengalami gangguan fungsi keseimbangan seperti tremor dan sempoyongan.

"Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk bisa segera pergi ke rumah sakit terdekat. Hal ini dilakukan untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan secara cepat dan tepat," pungkasnya.

Next: Gaya Hidup Pemicu Stroke

Berikut ini adalah sederet gaya hidup yang dapat menjadi pemicu stroke dikutip dari CDC. Apa saja?

Kebiasaan Konsumsi Makanan Tinggi Lemak

Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit stroke dan jantung. Selain itu makanan tinggi garam dalam juga dapat meningkatkan tekanan darah.

Kurang Aktivitas Fisik

Kurang olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko penyakit stroke. Kebiasaan kurang gerak ini dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Terlalu Banyak Minum Alkohol

Mengonsumsi alkohol dengan jumlah yang terlalu banyak dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke. Kebiasaan ini juga dapat meningkatkan kadar trigliserida, yaitu lemak dalam darah yang dapat mengeraskan arteri.

Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok dapat merusak jantung, pembuluh darah, dan meningkatkan risiko stroke. Nikotin yang ada di rokok dapat meningkatkan tekanan darah dan karbon monoksida yang ada di rokok dapat mengurangi jumlah oksigen yang dibawa dalam darah. Tidak hanya perokok, orang bukan perokok yang kerap terkena paparan juga berisiko mengalami stroke.

Halaman 2 dari 2
(avk/vyp)

Berita Terkait