Kementerian Kesehatan RI mengonfirmasi satu kasus baru cacar monyet atau monkeypox yang belakangan dinamai Mpox. Pasien merupakan warga DKI Jakarta, belum diketahui apakah yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.
Total kasus Mpox yang dilaporkan di Tanah Air sejauh ini menjadi dua kasus.
Pasien berusia 30 tahun itu teridentifikasi memiliki banyak lesi bahkan sampai di 10 titik bagian tubuh. Awalnya pasien sempat mengira lesi tersebut merupakan jerawat biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah ini adalah kasus yang ditemukan di Indonesia, usianya 30 tahun, awalnya datang dengan keluhan jerawat di wajah ya baru 2 hari. Tapi kemudian pasien belum pernah ada keluhan jerawat sebelumnya," terang Dr dr Windy Keumala Budianti, SpKK, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam webinar daring, Senin (16/10/2023).
Pasien membiarkan lesi tersebut, tidak berusaha memencetnya. Namun, lesi terus menjalar ke bagian tubuh lain yakni di bagian tangan, tungkai, juga perianal.
Badannya sempat demam selama dua hari, tetapi nihil keluhan nyeri kepala dan nyeri otot. Pasien hanya merasakan nyeri pegal secara umum tiga hari sebelum muncul lesi.
"Total jumlah lesi 10," katanya.
Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menekankan pihaknya masih menelusuri kemungkinan kontak erat pasien baru MPox. Sejauh ini, hanya ada tujuh kontak erat.
"Kontak erat masih dilakukan tracing oleh dinkes DKI saat ini sudah ada 6-7 orang kontak erat yang ditracing," beber dr Nadia saat dihubungi detikcom Selasa (17/10/2023).
Kondisi Terkini
Pasien disebut dr Nadia masih dalam tahap perawatan di fasilitas kesehatan. Meski relatif stabil, lesi pada pasien disebutnya cukup banyak.
"Pasien dirawat kondisi baik tetapi memang ada demam dan lesi seperti keropeng, papula, vesikel," sambung dr Nadia.
"Penyakit monkey pox sudah bukan penyakit PHEIC dari WHO, jadi sudah merupakan penanganan penyakit biasa," pungkasnya.
(naf/up)











































