Baru-baru ini istilah silent treatment banyak dicari orang hingga trending di Google. Silent treatment sendiri diartikan sebagai sikap perilaku mendiamkan, tidak mengajak berbicara ataupun menganggap keberadaan orang lain.
Psikolog klinis Veronica Adesla mengatakan, penyebab seseorang melakukan hal ini biasanya karena sedang marah atau tengah bertengkar dengan orang tersebut.
"Orang yang terkena silent treatment dapat merasa tidak berdaya, merasa bersalah, frustrasi, dan sebagainya," ucapnya saat dihubungi, Selasa (17/10/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun sikap ini biasanya dapat terjadi di dalam berbagai jenis hubungan, termasuk hubungan romantis. Veronica menjelaskan, silent treatment mengandung unsur pengabaian terhadap orang lain, sehingga termasuk ke dalam bentuk kekerasan non-verbal.
"Sikap perilaku 'silent treatment' ini mengabaikan keberadaan orang lain, yang berdampak pada melukai atau menyakiti orang lain ini secara emosional-psikologis," ucapnya lagi.
Di sisi lain, Veronica juga membagikan sejumlah tanda-tanda seseorang yang melakukan silent treatment kepada orang lain, di antaranya:
- Tidak memandang padahal di depan mata
- Tidak ikut dalam percakapan, padahal sedang bersama. Sementara bila bersama orang lain yang bercakap, dia ikut terlibat.
- Tidak menyapa ataupun berbicara, padahal sedang bersama
- Menjauh setiap kali melihat orang yang lagi diberikan silent treatment.
(suc/kna)











































