Warga Gaza Terancam Krisis Kesehatan akibat Kekurangan Pasokan Air Bersih

Warga Gaza Terancam Krisis Kesehatan akibat Kekurangan Pasokan Air Bersih

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 18 Okt 2023 12:32 WIB
Warga Gaza Terancam Krisis Kesehatan akibat Kekurangan Pasokan Air Bersih
Situasi di Palestina (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Jakarta -

Kekurangan pasokan air bersih di Jalur Gaza, Palestina, menimbulkan keprihatinan besar terhadap kesehatan manusia.

"Gaza kehabisan air, dan Gaza kehabisan kehidupan," kata kepala badan PBB untuk Palestina Philippe Lazzarini, dikutip dari AP News.

Gaza biasanya memperoleh pasokan air dari berbagai sumber, termasuk pipa dari Israel, pabrik desalinasi di Laut Tengah, dan sumur-sumur. Namun, pasokan air ini dipotong ketika Israel memutuskan pasokan air, serta bahan bakar dan listrik yang menggerakkan pabrik air minum dan instalasi pembuangan air limbah, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui akses terhadap air sebagai hak asasi manusia dan pada tingkat dasar tubuh manusia membutuhkan pasokan air yang konstan untuk bertahan hidup.

"Selain udara, air adalah hal yang paling penting untuk menjaga kesehatan Anda," kata dokter darurat di Columbia University yang telah bekerja pada akses air dalam situasi kemanusiaan dr Tsion Firew.

ADVERTISEMENT

Menurut laporan dari Akademi Ilmu Pengetahuan dan Kedokteran Nasional AS, pria perlu minum sekitar 3,7 liter (125 ons) dan wanita memerlukan sekitar 2,7 liter (91 ons) air per hari untuk tetap terhidrasi dengan baik.

Sebagian besar berasal dari air minum atau minuman, dan sekitar 20 persen dari makanan, termasuk buah-buahan.

Banyak orang tidak bisa bertahan lebih dari beberapa hari tanpa air, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka dengan kondisi kesehatan.

Dehidrasi dapat menyebabkan pusing, kelelahan, dan kebingungan, dan dalam kasus parah dapat menyebabkan kegagalan organ dan kematian.

Akses air juga sangat penting untuk sanitasi, dan kekurangan air bersih dapat menyebabkan penyebaran infeksi seperti kolera dan disentri.

"Penyakit diare yang dapat menyebar melalui air kotor adalah penyebab utama kematian anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia," kata Firew.

Lingkungan perawatan kesehatan juga menjadi perhatian khusus karena mereka bergantung pada air bersih untuk merawat pasien yang sakit dan terluka.

Ketika rumah sakit di seluruh Jalur Gaza berjuang untuk merawat ribuan pasien, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kekurangan air mengancam nyawa.

"Air diperlukan untuk menjaga kondisi sanitasi di ruang rawat inap, ruang operasi, dan unit gawat darurat. Hal ini sangat penting untuk mencegah infeksi terkait rumah sakit dan mencegah wabah di rumah sakit," kata WHO dalam sebuah pernyataan.




(suc/kna)

Berita Terkait