Penyakit jantung atau kardiovaskular merupakan penyebab kematian yang berbahaya di dunia. Salah satu penyakit jantung yang harus diwaspadai adalah serangan jantung.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Dr dr Jajang Sinardja, SpJP(K), mengungkapkan sekitar 80 persen lebih pasien serangan jantung ternyata tidak menunjukkan gejala sebelumnya.
"Jadi, kejadian pertama orang sakit jantung adalah kena serangan jantung. Setelah itu, langsung berhenti jantungnya," kata dr Jajang saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi, kalau memang sudah mengalami penyempitan pembuluh darah, bisa jadi pasiennya menunjukkan gejala. Salah satunya nyeri dada. Misal, kalau jalan 1 km mulai nyeri dada, setelah istirahat mulai enakan, itu harus diwaspadai," jelasnya.
Nyeri Dada Seperti Apa yang Harus Diwaspadai?
dr Jajang mengatakan nyeri dada karena serangan jantung cukup khas. Biasanya, rasa nyerinya muncul di bagian tengah yang menjalar ke tubuh bagian atas.
Selain itu, nyeri dada yang muncul bersifat tumpul. Artinya, rasa nyerinya melebar, tidak menusuk, dan sulit untuk menunjuk titik tepat rasa sakitnya.
"Terasa nggak enak, sehingga tidak bisa menunjukkan secara tepat sakitnya di mana. Biasanya sakit dadanya akan semakin terasa jika aktivitas yang dilakukan semakin berat," ungkap dr Jajang.
Namun, dr Jajang menekankan gejala serangan jantung yang harus diperhatikan. Gejalanya yakni nyeri dada dan keringat dingin.
"Tapi, yang paling saya tekankan adalah nyeri dada dan keringat dingin. Itu hati-hati dan harus cepat ke UGD. Keringat dinginnya yang sampai bajunya banjir, basah semuanya," ujar dr Jajang.
"Selain itu, gejala lain yang bisa muncul seperti mual, muntah, lemas, dan sesak," pungkasnya.
(sao/naf)











































