Digempur Israel, Kemenkes Gaza Ungkap Lebih dari 700 Warga Tewas dalam 24 Jam

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 26 Okt 2023 12:30 WIB
Foto: AP/Abed Khaled
Jakarta -

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 700 warga Palestina meninggal dalam semalam imbas serangan Israel. Jumlah korban tewas tersebut merupakan yang tertinggi sejak Israel mengepung wilayah Gaza awal bulan ini.

Militer Israel mengatakan pada Selasa lalu, mereka menyerang lebih dari 400 target Hamas dan membunuh puluhan pejuang Hamas. Sementara Kemenkes Gaza mencatat sejauh ini setidaknya 5.791 warga Palestina, termasuk di antaranya 2.360 anak-anak tewas imbas serangan Israel.

"Sebanyak 704 orang tewas dalam 24 jam," kata kementerian pada Selasa (24/10/2023).

Juru bicara kementerian Ashraf Al-Qidra menyebut ini adalah jumlah kematian tertinggi dalam 24 jam selama dua pekan pemboman Israel.

"Ribuan keluarga langsung mengungsi, hanya penuh puing di mana-mana," kata Youmna ElSayed dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaza.

"Anda bisa mendengar suara drone dan jet Israel di langit. Semua orang mengatakan, tidak ada lagi tempat yang aman di Jalur Gaza."

Militer Israel membunuh tiga wakil komandan Hamas dalam serangan tersebut.

Para saksi mata dan pejabat kesehatan bercerita banyak dari serangan udara menghantam bangunan tempat tinggal, beberapa di antaranya di Gaza selatan, tempat Israel meminta warga sipil untuk berlindung.

Satu serangan dalam semalam meratakan sebuah bangunan tempat tinggal empat lantai di kota selatan Khan Younis. Sedikitnya 32 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, demikian kesaksian korban yang selamat saat diwawancara The Associated Press.

Di Kota Gaza, 19 orang tewas ketika serangan udara menghantam rumah keluarga Bahloul. Menurut saksi korban yang selamat, puluhan orang lain masih terkubur puing-puing dan reruntuhan bangunan. Para pekerja kala itu hanya berhasil menarik dua anak keluar dari gedung yang runtuh.

Selain membombardir wilayah, Israel telah memutus akses terhadap makanan, air, obat-obatan, juga bahan bakar yang disebut sebagai pengepungan total.

"Lebih dari 40 pusat kesehatan telah menghentikan operasinya karena kekurangan pasokan dan kerusakan imbas pemboman," kata juru bicara Kementerian Kesehatan.

Beberapa truk bantuan telah menyebrang dari Mesir ke Gaza sejak Minggu, tetapi PBB telah memperingatkan akan adanya bencana kemanusiaan jika pengiriman bantuan tidak ditingkatkan secara signifikan.

"Bantuan yang dilanjutkan dari Mesir pada akhir pekan hanyalah setetes air dari apa yang dibutuhkan," beber Jeremey Laurence, juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR).

"Bahan bakar sangat mendesak karena tanpa bahan bakar truk tidak dapat bergerak," kata juru bicara Badan Penolong Jutaan Pengungsi Palestina (UNRWA) Tamara Alrifai.



Simak Video "Video Pasokan yang Masih Diblokir Masuk Gaza: Jarum Suntik-Alat Sekolah"

(naf/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork