Penyanyi Amerika Serikat Pink menceritakan perjalanan hidupnya yang hampir meninggal karena overdosis obat. Hal ini diungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Cecilia Vega beberapa waktu lalu.
Wanita yang memiliki nama asli Alecia Moore itu mengenang peristiwa yang terjadi saat usianya masih 16 tahun. Saat itu, ia terjerumus dalam dunia narkoba selama bertahun-tahun, bahkan sempat menjadi penjualnya.
"Saya seorang punk, dengan banyak masalah hidup. Saya tumbuh di sebuah keluarga yang setiap hari saling berteriak, melempar barang, dan saling membenci," beber Pink yang dikutip dari laman People, Kamis (26/10/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal itu membuat saya terjerumus narkoba, menjualnya, yang membuatku diusir dari rumah dan putus sekolah," sambung dia.
Sampai akhirnya di tahun 1995, saat pesta Thanksgiving, Pink overdosis karena terlalu banyak mengkonsumsi narkoba. Hampir terlalu banyak jenis narkoba yang dikonsumsinya saat itu.
"Saya berada di sebuah pesta dan overdosis. Saya mengkonsumsi ekstasi, dust, crystals, dan jenis narkoba lainnya," jelas wanita 44 tahun itu.
"Setelah kejadian itu, saya berhenti. Selesai. Sudah terlalu banyak," lanjutnya.
Pink mengaku ia hampir saja meninggal dunia karena overdosis itu. Bahkan, ia tidak dirawat di rumah sakit dan menganggap itu sebagai peringatan untuk mengubah hidupnya.
"Saya ingat saat bangun dari lantai di pagi hari. Dan itulah terakhir kalinya saya menyentuh narkoba lagi," kata Pink.
Ia berhenti mengkonsumsi narkoba beberapa minggu sebelum menandatangani kontrak rekaman pertamanya dengan girl grup R&B Choice.
(sao/kna)











































