Kemenkes Sebut Kasus Cacar Monyet Tak Cuma di DKI, Ada Juga di Tangerang

Kemenkes Sebut Kasus Cacar Monyet Tak Cuma di DKI, Ada Juga di Tangerang

Atta Kharisma - detikHealth
Jumat, 27 Okt 2023 08:45 WIB
Kemenkes Sebut Kasus Cacar Monyet Tak Cuma di DKI, Ada Juga di Tangerang
Ilustrasi ciri-ciri cacar monyet. (Foto: AP/Martin Mejia)
Jakarta -

Kasus cacar monyet atau Mpox di Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda akan surut. Terbaru, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan kasus Mpox juga sudah ditemukan di luar DKI Jakarta, yakni di Tangerang.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bukannya tidak mungkin kasus cacar monyet sudah menyebar hingga ke daerah. Apalagi, jika orang-orang dari kelompok positif tidak terbuka sudah melakukan kontak dengan siapa saja. dr Maxi menegaskan dengan adanya keterbukaan tersebut, akan sangat mudah untuk melakukan tracing kasus cacar monyet.

"Di luar DKI kan Tangerang sudah ada. Apakah bisa terjadi di daerah? Itu bisa, memungkinkan. Makanya kami sangat butuh sekali keterbukaan dari kelompok-kelompok yang positif ini, mereka berhubungan dengan siapa teman-temannya," ujar dr Maxi dalam konferensi secara daring, Kamis (26/10/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kami inginkan seperti itu, keterbukaan. Jadi kalau mereka terbuka, kami gampang sekali melakukan tracing di mana dia kontak terakhir kapan," imbuh dr Maxi.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan informasi terbaru, total sudah ada 17 kasus cacar monyet terjadi di Indonesia sejak 2022. Pada Kamis (26/10), Kemenkes RI melaporkan penambahan dua kasus cacar monyet yang juga berasal dari DKI Jakarta. Ini artinya, sepanjang 2023 sudah ada 16 kasus aktif cacar monyet baru yang muncul di Tanah Air.

Ciri-ciri Cacar Monyet

Berdasarkan temuan kasus yang sudah ada, berikut ciri-ciri cacar monyet yang perlu diwaspadai oleh masyarakat:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Lesi pada kulit
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Menggigil
  • Mual
  • Nyeri di mulut
  • Kelelahan
  • Sakit saat menelan

Di sisi lain, pakar epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengatakan Mpox berpotensi menjadi epidemi lokal.

"Potensi penyakit menjadi pandemi kecil, endemi, dan epidemi luas juga kecil. Epidemi lokal bisa terjadi," ucap Iwan saat dihubungi detikcom, Rabu (25/10).

Iwan meyakini kecil kemungkinan Mpox berkembang menjadi sebuah pandemi. Meski begitu, ia meminta pemerintah untuk tidak mengendorkan kewaspadaan, seperti di tahap surveilans dan tracing kontak erat, demi memutus penularan yang dikhawatirkan semakin meluas.

"Jika ada kecurigaan kasus harus dilaporkan oleh fasilitas kesehatan dan segera difollow up oleh Dinas Kesehatan setempat untuk memastikan diagnosisnya, memberikan pengobatan, dan melakukan penyelidikan epidemiologi dan contact tracing," tandasnya.




(ath/suc)

Berita Terkait