Diidap Shena Malsiana Sebelum Meninggal, Sefatal Apa Penyakit Lupus Nefritis?

Round Up

Diidap Shena Malsiana Sebelum Meninggal, Sefatal Apa Penyakit Lupus Nefritis?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Sabtu, 28 Okt 2023 06:30 WIB
Diidap Shena Malsiana Sebelum Meninggal, Sefatal Apa Penyakit Lupus Nefritis?
Foto: dok. Shena Malsiana
Jakarta -

Penyanyi jebolan 'X Factor Indonesia', Shena Malsiana meninggal dunia di usia 32 tahun. Sebelum meninggal, Shena sempat rutin menjalani perawatan penyakit autoimun lupus nefritis hingga akhir hidupnya. Akibat penyakit tersebut, Shena mengalami kerusakan ginjal yang membuatnya harus rutin minum obat.

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun telah meninggal dunia anak,teman,sahabat, adik, kakak, kami tercinta SHENA MALSIANA," demikian kabar duka yang disampaikan di profil Instagramnya, pada Rabu (25/10.2023).

Sebelum wafat, Shena sering menceritakan pengalamannya berjuang melawan lupus nefritis. Ia sempat berada di fase pemulihan, juga beberapa kali rutin melakukan cuci darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Umur 30, didiagnosa Lupus Nefritis yang menyebabkan gagal ginjal kronik, lalu diharuskan melakukan hemodialisa (cuci darah)," ungkap Shena melalui akun TikTok-nya pada 2022.

Menyoal Penyakit Lupus Nefritis

Terlepas dari kondisi yang dialami Shena, dokter spesialis penyakit dalam Dr dr Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, menjelaskan, lupus nefritis merupakan peradangan di ginjal yang terjadi karena ada gangguan di sistem kekebalan tubuh.

ADVERTISEMENT

Hingga kini, penyebab pasti penyakit ini tidak diketahui pasti. Namun umumnya, peradangan terjadi disebabkan oleh faktor genetik maupun lingkungan.

"Akibat dari sistem kekebalan tubuh yang salah sasaran (autoimun) yang biasanya terjadi pada orang dengan lupus sistemik eritematosus. SLE adalah penyakit autoimun yang dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, dan organ lain," terang dr Sukamto saat dihubungi detikcom Kamis (26/7/2023).

Juga hingga kini, gejala khas penyakit lupus nefritis tidak diketahui secara pasti. Menurut dr Sukamto, pada banyak kasus, pasien hanya mengalami kelelahan, nyeri sendi, hingga ruam di kulit.

Walhasil, ia mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala tersebut. Dengan begitu, pasien lupus nefritis bisa mendapatkan penanganan tepat sedini mungkin, sebelum kondisi semakin parah.

NEXT: Paparan sinar matahari bisa menjadi faktor risiko lupus

Lebih lanjut dr Sukamto menjelaskan, kondisi lupus bisa menjadi semakin parah akibat paparan sinar matahari sebagai salah satu faktor risikonya. Pasalnya, paparan sinar matahari yang berlebihan bisa memicu reaksi pada kulit dan sendiri pada pasien lupus.

Dengan begitu dr Sukamto mengingatkan, pasien lupus sebaiknya senantiasa menggunakan tabir surya, serta mengenakan pakaian tertutup untuk meminimalkan risiko perburukan kondisi akibat sinar matahari.

"Faktor risiko lain adalah infeksi, terutama yang mempengaruhi saluran pernapasan atas, dapat memicu flare-up lupus. Menjaga kebersihan dan mencegah infeksi penting dalam manajemen lupus," tutur dr Sukamto.

Terakhir, pasien yang berhenti mengkonsumsi obat secara tiba-tiba tanpa resep dokter juga berisiko mengalami keparahan penyakit. Seiring itu dr Sukamto mengingatkan, penting untuk orang dengan kondisi ini menjalani pola hidup yang sehat sehari-hari, misalnya dengan menerapkan pola makan sehat, berolahraga, dan berhenti merokok.

Halaman 2 dari 2
(vyp/vyp)

Berita Terkait