Nasib pilu dialami oleh seorang influencer kebugaran, Lee Troutman, yang terkena kanker limfoma langka. Penyakit tersebut sempat membuat hidupnya divonis sisa 5 persen.
Pria di Georgia ini masih berusia 20 tahun saat mendapatkan diagnosis kanker limfoma non-hogdkin (NHL)stadium akhir. Kankernya itu juga sudah menyebar ke keempat lobus otaknya, batang otak, tulang belakang, hati, tulang rusuk, dan pinggulnya.
"Dokter mengira saya nggak bakal selamat," ujar Troutman kepada DailyMail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala awal yang dirasakan Troutman sebenarnya sangat sederhana. Kelelahan, nyeri ulu hati sampai berkeringat di malam hari dipikirnya hanya akibat kelelahan karena bekerja 12 jam sebagai instruktur kebugaran.
Dia mengabaikan gejala tersebut sampai kondisinya memburuk. Pada saat dokter menemukan kankernya, dia tidak bisa berjalan, berbicara, atau makan. Dia juga kehilangan separuh berat badannya hanya dalam dua bulan.
Kanker limfoma non-Hodgkins seperti yang dialami Troutman NHL adalah kanker yang berasal dari kelenjar dan saluran limfatik, organ yang berfungsi sebagai bagian dari kekebalan tubuh. Akibat keberadaan sel kanker tersebut pada sel limfosit atau kelenjar getah bening yang seharusnya memerangi penyakit berubah menjadi tumbuh dan berkembang di luar kendali.
Gejala utama limfoma adalah muncul benjolan di beberapa bagian tubuh, seperti leher, ketiak, atau selangkangan. Benjolan tersebut muncul akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
"Jika saya ingin selamat dari limfoma dan pengobatan kanker yang agresif, saya memerlukan transplantasi sumsum tulang," sambungnya.
Dia akhirnya menjalani transplantasi sumsum tulang ketika paru-parunya rusak dua kali. Saat ini kondisinya mulai berangsur pulih meski dia harus terus melakukan kontrol ke rumah sakit, memastikan kankernya tidak lagi menyebar.
"Jika ada orang di luar sana yang mengalami hal serupa, tetaplah kuat, terus berjuang dan jangan menyerah," tandasnya.
(kna/vyp)











































