Sambut Hari Diabetes Sedunia, Tropicana Slim Gelar #Hands4Diabetes2023

Hana Nushratu - detikHealth
Selasa, 31 Okt 2023 20:02 WIB
Foto: Dok. Tropicana Slim
Jakarta - Menyambut Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November mendatang, Tropicana Slim berkolaborasi dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM-FKUI) dan Komunitas Sobat Diabet. Tropicana pun kembali menyelenggarakan kampanye #Hands4Diabetes2023.

Kegiatan ini memiliki misi untuk mengajak masyarakat Indonesia agar lebih peduli untuk mencegah dan melawan diabetes. Tahun ini, tema yang diangkat adalah 'Education to Protect Tomorrow'.

Tropicana Slim ingin mengedukasi masyarakat, baik bagi diabetesi (pengidap diabetes) agar lebih berdaya dan mandiri, bagi keluarga diabetesi untuk bisa terus memberikan dukungan positif, maupun edukasi bagi masyarakat umum agar terus aktif melakukan pencegahan dan penanganan diabetes.

Program #Hands4Diabetes2023 meliputi kegiatan edukasi interaktif dari para ahli terkait pencegahan dan kontrol gula darah melalui gaya hidup sehat, senam bersama, dan pengecekan gula darah yang difasilitasi oleh Accu-Chek, serentak di 37 kota dengan melibatkan lebih dari 48.000 peserta se-Indonesia.

Tidak hanya itu, Tropicana Slim juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menunjukkan solidaritas kepada diabetesi dengan mengunggah foto smiling hand di Instagram dan TikTok dengan hashtag #Hands4Diabetes2023 sebagai dukungan terhadap para diabetesi di Indonesia.

Setiap post yang diunggah di media sosial akan dikonversi oleh Tropicana Slim menjadi donasi untuk diabetesi Indonesia melalui Komunitas Sobat Diabet dalam berbagai program dan inisiatif Sobat Diabet yang mendukung usaha pencegahan dan penanganan diabetes di Indonesia.

"Diperkirakan saat ini lebih dari 500 juta orang berusia 20-79 tahun menderita diabetes, di mana angka ini diprediksi akan terus naik hingga mencapai 643 juta di tahun 2030. Indonesia sendiri masuk dalam peringkat ketiga terbanyak untuk jumlah penderita diabetes yang tidak terdiagnosis, karena diketahui sekitar 3 dari 4 diabetesi tidak menyadari kalau dirinya mengidap diabetes," kata Divisi Endokrin, Metabolik dan Diabetes Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI dr Dicky Levenus Tahapary, Sp.PD-KEMD, PhD, dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).

"Ironisnya lagi, sekitar 90 persen kasus diabetes merupakan kasus diabetes tipe 2 yang banyak disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, baik karena kurang aktivitas fisik atau pola makan tidak sehat seperti mengonsumsi berbagai makanan dan minuman yang tinggi kalori dengan jumlah yang tidak dikontrol," sambungnya.

dr Dicky menambahkan makanan yang tinggi gula dan lemak cenderung tinggi kalori sangat penting untuk dibatasi sebagai bagian dari pola makan sehat untuk menjaga berat badan dan menekan risiko berbagai penyakit kronis.

"Lemak memiliki kalori yang dua kali lebih banyak dibandingkan protein dan karbohidrat sehingga konsumsi lemak yang tidak dibatasi dengan baik rentan menyebabkan asupan kalori berlebih dan penambahan berat badan. Mengonsumsi minuman tinggi gula sebanyak 1-2 saji per hari ternyata berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes hingga 26 persen," kata dr Dicky.

"Selain itu, bagi orang Indonesia, gorengan menjadi makanan yang wajib selalu ada di atas meja makan, padahal konsumsi gorengan yang tinggi lemak tersebut mampu meningkatkan risiko diabetes, di mana mereka yang mengonsumsi gorengan setidaknya 7 kali per minggu memiliki risiko diabetes hingga 55 persen lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi gorengan kurang dari 1 kali per minggu," lanjutnya.

Kabar baiknya, sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Diabetes Care menunjukkan risiko diabetes bisa menurun hingga 16 persen untuk penurunan setiap 1 kg berat badan. Penurunan berat badan dapat dilakukan dengan mengurangi asupan kalori harian dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta meningkatkan pembakaran kalori dengan rutin berolahraga dan memperbanyak aktivitas fisik.

"Disarankan untuk menurunkan berat badan secara bertahap dengan pola hidup sehat agar dapat dipertahankan dalam jangka waktu panjang," ungkap dr Dicky.


(anl/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork