Pakar epidemiologi menyebut penularan kasus Mpox atau cacar monyet di Indonesia bak 'bom waktu'. Transmisi lokal diyakini sudah terjadi sejak tahun lalu, tetapi tidak banyak dari mereka yang berada di kelompok rentan, melaporkan keluhannya ke fasilitas kesehatan.
Jika tren penularan terus meningkat, bukan tidak mungkin Indonesia kemudian bisa menyusul Afrika, menjadi wilayah endemis Mpox.
"Karena dia kan aslinya penyakit yang ditularkan dari hewan, termasuk zoonosis, yang dalam hal ini kera," wanti-wanti Dicky, saat dihubungi Selasa (31/10/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transmisi Mpox yang tidak berhasil ditekan kemudian mengancam banyak kelompok lain, di luar kasus pria dewasa yang selama ini dilaporkan. Dicky menyebut kasus Mpox bisa fatal bila mulai menyebar di usia anak.
"Dia akan ada potensi risiko menular ke masyarakat luas, general populasi, melalui pasangan, suami istri, atau anak, juga bisa menjadi korban. Apalagi anak 5 sampai 10 tahun, fatalitasnya amat sangat tinggi. Ini yang harus dipahami."
Dirinya juga mengingatkan kemungkinan penyebaran lain yakni dari manusia ke hewan. Meski berawal dari kera kemudian menular ke manusia, orang bisa saja kembali menularkan ke hewan seperti mamalia lain termasuk peliharaan.
Karenanya, vaksinasi Mpox menjadi penting termasuk mencegah risiko fatalitas saat terpapar. Sampai Senin (30/10/2023), Kemenkes RI mencatat 27 kasus Mpox dengan rincian sebaran wilayah seperti berikut:
- 21 kasus di DKI Jakarta
- 5 orang di Provinsi Banten
- 1 orang di Provinsi Jawa Barat, Bandung
(naf/kna)











































