Penerima transplantasi jantung babi kedua di dunia meninggal dunia pasca enam minggu menjalani operasi. Pasien bernama Lawrence Faucette (58) itu baru mulai mengalami tanda-tanda penolakan pada tubuhnya terhadap jantung babi dalam beberapa hari sebelum kematiannnya pada Senin (30/10/2023), diumumkan oleh Pusat Medis Universitas Maryland (UMMC).
Sebelum meninggal, ia mengalami kemajuan yang baik dalam terapi fisik untuk mendapatkan kembali kemampuan berjalan.Bahkan memiliki energi untuk bermain kartu dengan istrinya, menurut pusat medis.
"Tidak ada yang tahu mulai saat ini dan seterusnya. Setidaknya sekarang saya punya harapan dan saya punya kesempatan," kata Faucette sesaat sebelum operasinya pada bulan September, dikutip dari NY Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada minggu-minggu terakhir hidupnya, Faucette membuat hubungan yang sangat istimewa dengan tim bedahnya. Dia sadar bahwa operasinya mempunyai implikasi terhadap kemajuan medis yang besar di masa depan.
"Harapan terakhir Faucette adalah agar kami dapat memanfaatkan sebaik-baiknya apa yang telah kami pelajari dari pengalaman kami, sehingga orang lain dapat dijamin mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan jantung baru ketika organ manusia tidak tersedia," kata ahli bedahnya, dr Bartley P Griffith.
"Dia kemudian mengatakan kepada tim dokter dan perawat yang berkumpul di sekelilingnya bahwa dia mencintai kami. Kami akan sangat merindukannya," lanjutnya lagi.
Faucette pertama kali memeriksakan diri ke UMMC pada 14 September selama tahap akhir gagal jantung dan memerlukan resusitasi pada saat itu.
Keesokan harinya, dia diberikan persetujuan Food and Drug Administration (FDA) untuk operasi xenotransplantasi sebagai upaya terakhir. Hal ini karena ia memiliki masalah kesehatan lainnya yang menghalanginya untuk melakukan transplantasi manusia secara tradisional.
"Dia tahu waktunya bersama kami singkat, dan ini adalah kesempatan terakhirnya untuk berbuat demi orang lain. Dia tidak pernah membayangkan dia akan bertahan hidup selama dia, atau memberikan data sebanyak itu untuk program xenotransplantasi," kata istri Lawrence, Ann Faucette.
"Dia adalah pria yang selalu memikirkan orang lain, terutama saya dan kedua putranya, lanjutnya lagi.
Jantung yang diberikan kepada Faucette telah dimodifikasi untuk menghilangkan gen babi tertentu sekaligus menambahkan gen manusia untuk membantu mencegah penolakan.
"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Faucette dan keluarganya karena telah memungkinkan kami untuk terus membuat kemajuan signifikan dalam mewujudkan xenotransplantasi," imbuhnya lagi.











































