Apakah Cacar Monyet 'Mpox' Termasuk Infeksi Menular Seksual?

Apakah Cacar Monyet 'Mpox' Termasuk Infeksi Menular Seksual?

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 02 Nov 2023 16:01 WIB
Apakah Cacar Monyet Mpox Termasuk Infeksi Menular Seksual?
Ilustrasi cacar monyet (Foto: Getty Images/JUN LI)
Jakarta -

Cacar monyet atau Mpox di Indonesia belakangan bikin geger lantaran kasusnya terus bertambah.

Penyakit ini kerap kali dikaitkan dengan infeksi menular seksual (IMS), lantaran banyak laporan kasus terjadi pada orang dengan riwayat hubungan seksual sebelumnya. Ditambah lagi dengan kemunculan gejala berupa lesi di beberapa area tubuh, termasuk alat kelamin.

Lantas, benarkah cacar monyet termasuk penyakit infeksi menular seksual?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik dan infeksi dr Robert Sinto, SpPD K-PTI, menjelaskan memang sebanyak 95 persen penularan cacar monyet ditemukan melalui kontak seksual. Akibatnya, timbul pro dan kontra di kalangan para ahli terkait apakah cacar monyet atau Mpox ini sebetulnya termasuk IMS.

Meski begitu sampai tahun lalu, dr Robert mengungkapkan dunia masih menganggap cacar monyet bukan termasuk penyakit seksual menular atau IMS. Hanya saja penularan dengan kontak erat kebanyakan terjadi dengan cara berhubungan seksual.

ADVERTISEMENT

Juga selain kontak seksual, dr Robert menyebut ada juga pasien yang tertular melalui non seksual contact atau tanpa kontak seksual.

"Nah jadi harus hati-hati kalau kita tidak berani untuk menggolongkan pada IMS maka justru kita akan mendapatkan peningkatan kasus yang semakin tinggi, karena kita tidak mampu membangun sexual health framework," imbuhnya dalam webinar Tatalaksana Mpox, Kamis (2/11/2023).

"Topik ini sengaja saya ajukan bahwa karena sudah mulai ada opini dari ahli bahwa ini sebetulnya sebuah infeksi menular seksual, walaupun data menunjukkan masih ada 5 persen yang menular bukan melalui jalur seksual. Jadi bisa household contact, ataupun non seksual close contact," sambungnya lagi.

Serupa, Ketua Satgas Mpox PB IDI, dr Hanny Nilasari, SpDVE, Subsp Ven, FINSDV, FAADV juga mengatakan dari data-data yang ada memang ditemukan hampir seluruh pasien merupakan kelompok berisiko yang melakukan kontak seksual.

"Hampir seluruhnya pasien-pasiennya adalah merupakan kasus-kasus MSM (men have sex with men) atau lelaki yang kontak seksual dengan lelaki. Dan usianya muda 31 sampai 40 tahun," ucapnya dalam konferensi pers tatalaksana Mpox, Kamis (2/11/2023).

"Umumnya disebutkan bahwa diseminasi (penularan) melalui seksual kontak dan melakukan kontak seksual berisiko tanpa kondom," imbuhnya lagi.




(suc/naf)

Berita Terkait