Viral Dokter di Gaza Histeris Lihat Anak Jadi Korban Israel, Bukan Kasus Pertama

Round Up

Viral Dokter di Gaza Histeris Lihat Anak Jadi Korban Israel, Bukan Kasus Pertama

Averus Kautsar - detikHealth
Jumat, 03 Nov 2023 07:00 WIB
Viral Dokter di Gaza Histeris Lihat Anak Jadi Korban Israel, Bukan Kasus Pertama
Situasi RS Indonesia di Gaza. (Foto: AFP/MOHAMMED ABED)
Jakarta -

Rumah sakit yang berada di Jalur Gaza saat ini berada dalam kondisi yang kritis. Serangan Israel masih terus dilakukan hingga belum lama ini pengungsian di Jabalia juga menjadi sasaran. Dalam insiden tersebut diperkirakan 80 lebih orang tewas.

Pemandangan pilu terjadi ketika tim medis mulai melakukan evakuasi terhadap korban-korban tewas akibat serangan Israel. Ketika tim evakuasi memasukkan para korban ke rumah sakit, salah seorang dokter tiba-tiba berteriak histeris.

Dokter tersebut rupanya berteriak histeris lantaran menemukan anaknya sendiri menjadi salah satu korban dari serangan Israel. Dokter bernama Ghada Abu Eida saat itu sedang bertugas di RS Indonesia di Gaza. Anak perempuan Ghada saat itu dilaporkan mengalami luka parah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

Ketika sedang bertugas, Ghada tiba-tiba melihat tiga orang anggota medis yang membawa anak kecil menggunakan tandu sambil berlari. Ketika Ghada menyadari bahwa korban tersebut adalah anaknya, ia langsung berteriak histeris dan mengejar tim medis yang membawa anaknya.

ADVERTISEMENT

"Insiden ini bukan pertama kalinya petugas medis di Gaza terkejut saat mendapati kerabat mereka yang termasuk di antara korban tewas atau terluka dilarikan ke tempat kerja mereka dan ini menyoroti jumlah korban jiwa dari pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza," tulis Middle East Monitor dilihat detikcom Kamis (2/11/2023).

Saat ini kondisi RS Indonesia di Jalur Gaza begitu memprihatinkan. Pembangkit listrik utama di RS Indonesia sudah resmi kehabisan bahan bakar. Kondisi ini membuat dokter harus bekerja tanpa penerangan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah melonjak hingga lebih dari 8 ribu orang.

NEXT: Bukan kejadian pertama kali

Kejadian tenaga kesehatan di Gaza yang kehilangan anggota keluarganya ini bukan pertama kali yang terjadi. Beberapa waktu lalu sempat viral dua orang dokter di RS Indonesia harus kehilangan anggota keluarga akibat serangan Israel.

Hal tersebut dialami oleh Muhammad al-Ran selaku kepala bagian bedah di Rumah Sakit Indonesia dan dokter Muayyad al-Ran. Salah satu dokter yang mendengar kabar duka tersebut langsung menangis histeris. Tenaga medis lainnya yang ada di lokasi turut berkumpul untuk saling menguatkan.

Dalam unggahan tersebut tidak dirincikan secara jelas rinci kapan dan bagaimana serangan Israel dapat menewaskan keluarga dari dokter tersebut.

Situasi RS Indonesia di Gaza

Seorang relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) bernama Fikri Rofiul Hak mengungkapkan bagaimana situasi RS Indonesia setelah Israel kembali melakukan serangan pada Rabu (1/11/2023). Penyerangan tersebut terjadi di pasar Ma'asker yang sangat dekat dengan RS Indonesia.

Fikri menuturkan setelah ledakan tersebut terjadi, banyak ambulans yang berdatangan ke Rumah Sakit Indonesia dengan membawa jenazah.

"Diperkirakan total jumlah korban syahid mencapai 82 orang, dan bisa mencapai 120 orang lebih jika di bawah reruntuhan gedung bisa dijangkau. Jumlah korban ini bahkan melebihi jumlah korban di pasar trans yang jaraknya bersebelahan yang terjadi beberapa waktu lalu," katanya dikutip dari X.

Kondisi kamar mayat di RS Indonesia sudah sangat penuh menampung korban. Kondisi ini membuat beberapa jenazah terpaksa diletakkan di trotoar jalan.

"Malam itu mereka hanya diletakkan di pinggir jalan menunggu pagi untuk diambil oleh keluarga dan dimakamkan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(avk/vyp)

Berita Terkait