Beberapa kali terjadi, anak kecil dilarikan ke rumah sakit gegara menelan benda asing. Lantas sebenarnya, seperti apa efek dari kejadian ini dan apa yang harus dilakukan orang tua?
Orang tua harus bisa hati-hati dalam menjaga anak. Anak terutama usia balita atau prasekolah umumnya memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
Tak heran, anak-anak terutama usia balita atau prasekolah memang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Walhasil, mereka kerap menyentuh, mencium, hingga merasakan semua benda yang ditemukan. Kondisi ini tentu saja berisiko membuat anak tertelan benda asing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter spesialis anak dokter spesialis anak dr Ariani Dewi Widodo, SpA(K) menuturkan bahwa dalam kondisi yang parah, situasi anak menelan benda asing dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu penting orang tua untuk bisa terus mengawasi dan menjaga agar anak tidak menelan benda asing.
"Betul, tertelan itu bisa menyebabkan pasien meninggal dunia, tapi mekanismenya memang tergantung ya," ujar dr Ariani dalam webinar yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kamis (9/11/2023).
dr Ariani menjelaskan, bahwa benda asing yang tertelan oleh anak dapat mengakibatkan tersedak. Kondisi ini terjadi apabila benda asing masuk ke dalam saluran pernapasan anak. Ia menuturkan bahwa perlu tindakan cepat, salah satunya adalah dengan heimlich manuver, atau yang dipahami sebagai serangkaian dorongan perut yang dilakukan untuk mengeluarkan benda yang membuat seseorang.
"Kemudian hal berbahaya lain yang bisa terjadi kalau menelan benda asing adalah kalau benda asingnya tajam. Kemudian itu menusuk dan mengakibatkan perforasi atau lubang pada saluran pencernaan," jelas dr Ariani.
"Kondisi ini dapat mengakibatkan asam lambungnya bisa keluar semua dan mengakibatkan infeksi berat di rongga perut," sambungnya.
Perforasi pada saluran pencernaan juga dapat terjadi apabila anak menelan baterai atau koin. Benda asing yang tersangkut di kerongkongan misalnya dapat membuat kerusakan pada jaringan.
Untuk mencegah hal ini bisa terjadi, dr Ariani meminta orang tua untuk memperhatikan benda-benda atau mainan yang digunakan anak. Ada baiknya benda berbahaya khususnya yang berukuran kecil diletakkan di tempat yang tinggi dan aman dari jangkauan anak.
"Tempatkan benda kecil atau berbahaya itu di tempat yang aman. Kita harus letakkan di dalam kotak terus di atas meja atau lemari atas. Benda yang berbahaya sebisa mungkin diletakkan di tempat yang terkunci. Ini penting sekali," ujarnya.
"Mereka bisa melihat apa yang nggak bisa kita lihat karena mereka pendek. Apalagi bayi-bayi itu masih merangkak sehingga dia bisa menemukan benda di kolong atau bahkan yang tidak terjangkau sama orang dewasa," pungkasnya.











































