Beberapa waktu lalu, anggota DPR RI Meutya Hafid buka-bukaan soal perjuangannya untuk mendapatkan momongan. Tidak mudah, bertahun-tahun program kehamilan dijalankan dengan prosedur IVF atau bayi tabung.
Tak hanya sekali, prosedur bayi tabung itu dijalani oleh Meutya Hafid sebanyak 10 kali semenjak tahun 2015. Sepanjang perjalanan tersebut ia berkali-kali mengalami kegagalan hingga keguguran.
"Saya pertama kali menjalani bayi tabung itu di usia 37 tahun. Sempat mengalami tiga kali hamil tapi keguguran karena janin dan embrio itu tidak bisa berkembang dengan baik," ucap Meutya ketika ditemui detikcom di Menteng, Jakarta Pusat dalam peluncuran buku 'Lyora: Keajaiban yang Dinanti', Jumat (10/11/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berhenti mencoba, Meutya akhirnya dikaruniai anak pertama pada 9 September 2022, atau setelah tujuh tahun berkali-kali mencoba program bayi tabung. Tak mudah baginya, dukungan dari orang-orang terdekat menjadi kekuatan Meutya untuk terus menjalani program kehamilan.
"Alhamdulilah saya berhasil hamil akhirnya pada usia 44 tahun dan dikaruniai putri yang saya beri nama Lyora Shaqueena Ansyah," cerita Meutya.
"Terima kasih untuk suami saya yang membuat kita kuat adalah pasangan kita. Kakak saya juga sangat mendukung saya, karena memang perjuangannya luar biasa berat. Saya yakin yang kini sedang menjalani program bayi tabung juga merasakan," sambungnya lagi.
Meutya menceritakan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan dirinya sulit memiliki anak. Masalah pertama yang ditemukan dokter adalah tuba falopi yang tertutup. Kondisi tersebut membuatnya harus menjalani proses pengangkatan tuba falopi.
"Nah, itu kita untuk memutuskan untuk mengangkat tuba itu ada setengah tahun diskusinya karena itu seperti mengatakan, 'Yaudah berarti kamu sudah nggak punya kesempatan untuk hamil normal tanpa bayi tabung.' Karena tubanya sudah nggak ada," ceritanya.
Setelah menjalani prosedur pengangkatan tuba falopi, Meutya sempat kembali hamil namun keguguran lagi. Masa sulit tersebut membuatnya kembali bertanya-tanya apa yang membuatnya sulit hamil.
Terkait kondisi yang dialaminya, Meutya bahkan mengaku sempat merasa bersalah dan takut hal ini disebabkan oleh aktivitasnya yang padat. Namun, setelah kembali dilakukan pemeriksaan, dokter menuturkan bahwa Meutya mengalami kelainan kromosom.
"Dokter langsung bilang, 'Mungkin ini karena kromosom.' Aku juga baru tahu. Kenapa saya mau memastikan bahwa itu memang kromosomnya itu karena publik mulai melihat, 'Ya itu Meutya nggak pernah istirahat, itu kerjaannya nggak berhenti'," ceritanya.
"Kemudian ke rumah sakit subuh-subuh dan setelah diperiksa lagi ternyata memang benar kromosom. Di situ jujur agak lega karena bisa menjawab publik bahwa perempuan itu jangan terus disalahkan," pungkasnya.
(avk/kna)











































