Pakar Ungkap Tempat 'Bersarang' Kutu Busuk! Kasusnya Lagi Ngegas di Singapura

Pakar Ungkap Tempat 'Bersarang' Kutu Busuk! Kasusnya Lagi Ngegas di Singapura

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 16 Nov 2023 18:00 WIB
Pakar Ungkap Tempat Bersarang Kutu Busuk! Kasusnya Lagi Ngegas di Singapura
Foto: Getty Images/iStockphoto/Dzurag
Jakarta -

Wabah kutu busuk yang sebelumnya menyerang Prancis dan Korea Selatan, kini sudah menyebar ke Singapura. Menurut perusahaan pengendali hama Aardwolf Pestkare, laporan kasus kutu busuk ini telah meningkat sekitar 40 persen.

Bahkan, wabah kutu busuk diprediksi akan terus meningkat 20-30 persen di kuartal pertama 2024 jelang musim liburan. Tak hanya di rumah warga, kutu busuk juga menyebar ke asrama dan hotel di Singapura.

Kutu busuk merupakan serangga parasit yang dikenal dengan nama 'tumbila' atau 'bangsat'. Serangga ini hidup dengan cara meminum darah manusia dan hewan berdarah panas lainnya, serta suka sekali tinggal di rumah manusia terutama tempat tidur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli parasitologi dari Fakultas Kesehatan Universitas Gadjah Mada (FK UGM) Prof Tri Baskoro Tunggul Satoto, MSc, PhD, menjelaskan penyebaran kasus kutu busuk cenderung bersifat sporadis atau tidak merata.

Lokasi yang berisiko memiliki kasus kutu busuk adalah tempat tinggal yang kebersihannya kurang baik. Selain itu, kutu busuk juga senang tinggal di wilayah yang padat, seperti asrama dan hotel.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Prof Tri menyebut kutu busuk ini tidak berbahaya pada kesehatan manusia. Tetapi, itu tetap mengganggu dan membekas pada kulit.

"Gigitannya sangat mengganggu karena dapat menimbulkan reaksi alergi berupa ruam kemerahan pada kulit. Hingga saat ini, belum ada laporan bahwa kutu busuk dapat menularkan penyakit tertentu," jelas Prof Tri pada detikcom beberapa waktu lalu.

Prof Tri mengatakan kutu busuk dapat masuk dengan mudah ke dalam rumah melalui tas, koper, pakaian, atau barang lainnya yang berasal dari luar. Nantinya, itu bisa hidup di celah-celah perabotan di dalam rumah, sprei kasur, tirai jendela, karpet, atau permukaan lainnya.

Untuk mengetahui keberadaan kutu busuk, bisa dengan melihat adanya telur, kotoran, kutu busuk dewasa, dan gigitannya.

"Kutu busuk ini juga tinggal di area tempat tinggal (rumah), karena kebutuhannya untuk mengkonsumsi darah," kata Prof Tri.

"Namun, untuk mengatasi kutu busuk ini adalah upaya yang sangat menantang," tuturnya.

Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Caranya dengan:

  • Ganti sprei, tirai, atau permukaan lain yang dihuni kutu busuk
  • Segera cuci benda-benda tersebut dengan air panas bersuhu lebih dari 60 derajat celcius
  • Jika diperlukan, gunakan vacuum cleaner untuk mengurangi populasi kutu busuk
  • Penyemprotan insektisida yang umum digunakan untuk nyamuk atau kecoa.

"Penyemprotan insektisida masih bisa digunakan, tetapi sulit menjangkau bagian dalam dari sofa, kasur, atau perabot lain yang terkontaminasi kutu busuk. Maka dari itu, diperlukan penggunaan secara berulang," ujar dia.

"Jika kutu busuk di lingkungan rumah anda sulit diatasi sangat dianjurkan untuk menggunakan jasa profesional," pungkasnya.




(sao/naf)

Berita Terkait